Apa Efek Interaksi antara Obat dan Junk Food? Ini Penjelasan PAFI
KOMPAS.COM - Mengonsumsi obat bersamaan dengan makanan cepat saji (junk food) kerap dianggap sebagai hal lumrah bagi sebagian orang.
Merespons hal itu, Ketua Umum Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Induk Pusat Mozes Wambrauw Simbiak mengatakan bahwa kebiasaan tersebut dapat membawa risiko tertentu.
“Makanan cepat saji cenderung tinggi lemak, garam, dan gula yang dapat menghambat atau mempercepat penyerapan obat di dalam tubuh,” ujar Mozes dilansir dari laman https://pafikabupatenkampar.org, Selasa (28/1/2025).
Ia mencontohkan, lemak berlebih pada makanan dapat memperlambat penyerapan obat tertentu, seperti antibiotik, sehingga efektivitasnya menurun.
Tak hanya itu, kandungan garam yang tinggi juga dapat berdampak pada obat-obatan untuk tekanan darah.
Menurut Mozes, makanan dengan kadar garam berlebih dapat membuat kerja obat antihipertensi menjadi tidak optimal.
"Jika dikombinasikan dengan pola makan seperti ini, obat yang sebenarnya dirancang untuk menurunkan tekanan darah malah tidak bekerja dengan maksimal," jelasnya.
Sebagai langkah pencegahan, Mozes merekomendasikan masyarakat untuk memilih makanan sehat saat harus mengonsumsi obat.
Menurutnya, makanan kaya serat, seperti sayuran dan buah-buahan, lebih aman dan mendukung penyerapan obat yang optimal.
“Masyarakat perlu lebih peduli pada apa yang mereka konsumsi, terutama saat sedang menjalani pengobatan. Jangan sampai makanan yang kita makan justru menghambat kesembuhan,” kata Mozes.
Tag: #efek #interaksi #antara #obat #junk #food #penjelasan #pafi