Polusi Udara Tambah Beban Kesehatan, RI Didorong Segera Terapkan BBM Euro IV
Ilustrasi polusi udara.(PIXABAY/ALVPICS)
12:04
22 Januari 2025

Polusi Udara Tambah Beban Kesehatan, RI Didorong Segera Terapkan BBM Euro IV

– Polusi udara di berbagai kota, terutama di Jabodetabek, telah menambah beban kesehatan masyarakat. Institute for Essential Services Reform (IESR) mendorong pemerintah segera menerapkan bahan bakar minyak (BBM) standar Euro IV untuk mengatasi masalah ini.

Direktur Eksekutif IESR, Fabby Tumiwa, menjelaskan bahwa polusi udara di Jakarta berdampak besar pada biaya kesehatan, termasuk untuk pengobatan penyakit seperti pneumonia, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan penyakit jantung iskemik.

Data BPJS pada 2023 menunjukkan klaim pengobatan terkait polusi udara di Jakarta mencapai hampir Rp 1,2 triliun. Penyakit jantung iskemik menyumbang Rp 471 miliar, sedangkan influenza dan pneumonia masing-masing Rp 409 miliar.

“Indonesia perlu segera menerapkan Euro IV dengan kebijakan yang terintegrasi, pengawasan ketat, dan kesiapan kilang domestik. Meski membutuhkan investasi besar, kolaborasi pemerintah dan swasta dalam teknologi serta infrastruktur kilang akan membawa manfaat lebih besar bagi lingkungan, kesehatan, dan ekonomi,” kata Fabby melalui keterangan pers, Rabu (22/1/2025 ).

Kajian yang dilakukan IESR bersama Research Center for Climate Change Universitas Indonesia (RCCC UI), Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB), dan CORE Indonesia menunjukkan bahwa penerapan BBM Euro IV mulai 2025 hingga 2030 dapat menurunkan polutan partikulat (PM) 2.5 hingga 96 persen serta SOx dan NOx hingga 82-98 persen.

Sebaliknya, tanpa perubahan, beban polusi dari kendaraan diperkirakan meningkat 30-40 persen pada 2030 akibat bertambahnya jumlah kendaraan dan aktivitas transportasi.

Potensi penghematan klaim BPJS Kesehatan

Ilham R. F. Surya, Analis Kebijakan Lingkungan IESR, menambahkan bahwa penerapan Euro IV akan meningkatkan biaya produksi BBM sekitar Rp 200–Rp 500 per liter. Untuk itu, pemerintah perlu menyiapkan ruang fiskal guna mengantisipasi dampak ekonomi serta skema pembiayaan yang tepat, seperti melalui subsidi atau pembatasan akses BBM bersubsidi.

“Dampak peningkatan kualitas udara terhadap tiga penyakit utama akibat polusi, yaitu pneumonia, jantung iskemik, dan PPOK, menunjukkan potensi penghematan klaim BPJS hingga Rp 550 miliar pada 2030,” jelas Ilham.

Selain menerapkan Euro IV, kajian tersebut merekomendasikan langkah tambahan, seperti peningkatan transportasi publik, pengalihan ke kendaraan listrik, serta manajemen lalu lintas ramah lingkungan untuk mendukung keberlanjutan kualitas udara di Indonesia.

Tag:  #polusi #udara #tambah #beban #kesehatan #didorong #segera #terapkan #euro

KOMENTAR