Ojol Protes Potongan Aplikasi sampai 30 Persen, Ini Respons Komdigi
- Wakil Menteri Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Nezar Patria menyatakan pihaknya akan menjalin koordinasi lebih lanjut dengan operator ride hailing seperti Gojek, Grab, Maxim hingga inDrive.
Hal ini menyusul adanya protes dari Asosiasi Pengemudi Ojek Online yang mengeluhkan potongan aplikasi ojek online (ojol) sampai 30 persen.
“Kita lagi membahas ini, kita sudah mencermati tuntutan-tuntutan itu. Lagi kita bahas dan mungkin nanti kita akan diskusikan dengan platform-platformnya,” ujarnya kepada media, di Jakarta, Rabu (15/1/2025).
Nezar mengaku, keluhan biaya potongan layanan atau potongan aplikasi 30 persen telah terjadi sejak lama. Oleh karena itu dia menegaskan, pemerintah akan mencoba cari jalan tengah yang terbaik dari masalah ini.
Hal ini agar para mitra driver dan aplikator sama-sama tidak dirugikan.
“Kita kan punya Permen yang mengatur soal Penyelenggara Sistem Elektronik jadi kita coba review kita diskusikan nanti kita lihat mana yang terbaik,” katanya.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan telah merespons keluhan ini.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik (BKIP) Kemenhub Budi Rahardjo mengatakan, pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk memberikan teguran langsung kepada aplikator.
Pihaknya hanya memiliki kewenangan sebatas memberikan rekomendasi batasan potongan saja yang kemudian akan ditindaklanjuti oleh Kementerian Komunikasi Digital (Komdigi).
“Dulu peraturan dibuat karena ada kepentingan dengan transportasi walaupun aplikator di bawah Komdigi. Maka kita ke Modigi hanya memberikan rekomendasi agar Komdigi memberikan teguran kepada aplikator,” ujarnya kepada media saat ditemui di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (14/1/2025).
Tag: #ojol #protes #potongan #aplikasi #sampai #persen #respons #komdigi