Punya 1.732 Jenis Burung dan 19.323 Pohon, Indonesia Masuk Daftar 17 Negara Megadiversitas
Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI Riki Frindos (kanan). (Yayasan KEHATI)
09:45
5 Desember 2024

Punya 1.732 Jenis Burung dan 19.323 Pohon, Indonesia Masuk Daftar 17 Negara Megadiversitas

 

  - Masyarakat Indonesia patut berbangga. Dengan keanekaragaman hayati atau biodiversitas yang tinggi, Indonesia masuk dalam 17 negara Megadiversitas (megadiverse country). Bahkan posisi Indonesia berada di urutan kedua, di bawah Brazil.    Indeks biodiversitas Indonesia berada di angka 418,78 poin. Sementara Brazil yang berada di urutan pertama mencatatkan indeks biodiversitas 512,34 poin. Di bawah Indonesia ada Colombia dengan indeks biodiversitas 369,76 poin. Lalu ada Tiongkok (365,84 poin), Meksiko (342,47 poin), dan Australia (337,18 poin).    Skor indeks biodiversitas itu dikumpulkan dari keragaman hayati di masing-masing negara. Misalnya untuk Indonesia, tercatat mempunyai 1.723 jenis burung, 383 amphibi, 4.813 ikan, 729 mamalia, 773 reptil, 19.232 tanaman atau pohon.    Keragaman hayati atau biodiversitas itu menjadi perhatian dari Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI). Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI Riki Frindos mengatakan data 17 negara Megadiversitas World Economic Forum (WEF). Dia mengatakan keanekaragaman hayati itu perlu dilestarikan dan dijaga.  

  Secara khusus mereka menggelar KEHATI Award untuk memacu semangat masyarakat dalam pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati. "Serta memberikan inspirasi dan pembelajaran dalam upaya pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati di tingkat tapak," katanya.    Riki menjelaskan bahwa upaya pelestarian dan pemanfaatan sumber daya hayati kini menghadapi tantangan besar. Mulai dari perubahan tata guna lahan dan laut, kurangnya pemanfaatan yang berkelanjutan, pencemaran lingkungan, dan perubahan iklim.   "Padahal, keanekaragaman hayati berperan penting menciptakan keseimbangan ekosistem," katanya.   Selain itu juga berperan dalam melestarikan ragam budaya, mendukung pertumbuhan ekonomi, sumber penghidupan masyarakat adat, serta menyediakan jasa lingkungan yang dapat dinikmati masyarakat luas. Oleh sebab itu, mereka mendorong solusi berbasis alam melalui pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati yang berkeadilan.   Salah satu arahan strategis adalah mendorong upaya pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan dan inovatif. Guna menjawab masalah triple planetary crisis, menguatkan kapasitas masyarakat, serta membuka akses dan pembagian manfaat keanekaragaman hayati yang adil dan inklusif.  

  Apalagi pada tahun 2045, Indonesia diperkirakan menjadi negara industri dan menjadi kekuatan ekonomi keempat di dunia. Karena itu, Indonesia harus mengakar pada kekayaan sumber daya keanekaragaman hayati dan keragaman kebudayaan. "Keanekaragaman hayati tak terbatas pada upaya konservasi, tapi bisa menjelma menjadi sumber-sumber inspirasi, pengetahuan, paradigma berpikir," tandasnya.   Lebih lanjut Riki mengatakan, setelah melewati proses penjurian ada lima penerima KEHATI Award 2024. Yaitu Kelompok Pelestari Hutan Pesanguan, Lampung (Kategori Forestry), Natural Aceh, Banda Aceh (Kategori Marine), Gestianus Sino, Kupang (Kategori Agriculture), Komunitas Banyu Bening, Sleman (Kategori Climate Change), dan Yogi Tujuliarto, Jakarta (Kategori Waste and Pollution).

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #punya #1732 #jenis #burung #19323 #pohon #indonesia #masuk #daftar #negara #megadiversitas

KOMENTAR