Sepanjang 2023, BPS Catat Barang Impor Tiongkok Paling Banyak Banjiri RI
ILUSTRASI Peti kemas muat barang-barang yang diekspor/impor. (Jawapos)
15:09
16 Januari 2024

Sepanjang 2023, BPS Catat Barang Impor Tiongkok Paling Banyak Banjiri RI

- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai impor Indonesia Desember 2023 mencapai USD 19,11 miliar, turun 2,45 persen dibandingkan November 2023 dan turun 3,81 persen dibandingkan Desember 2022.   Impor migas Desember 2023 senilai USD 3,37 miliar, turun 3,33 persen dibandingkan November 2023 atau naik 5,35 persen dibandingkan Desember 2022.   "Impor nonmigas Desember 2023 senilai USD 15,74 miliar, turun 2,26 persen dibandingkan November 2023 dan turun 5,57 persen dibandingkan Desember 2022," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (15/1).  

  Pudji mengatakan komoditas yang paling banyak diimpor Indonesia sepanjang 2023 adalah mesin/peralatan mekanis dan bagiannya (HS 84). Nilainya mencapai USD 32,16 miliar atau mencakup 14,49 persen terhadap total impor.   Sepanjang 2023 komoditas yang paling banyak diimpor oleh Indonesia adalah mesin/peralatan mekanis dan bagiannya yang mencakup sekitar 14,49 persen dari total impor di 2023 dengan nilai impor sebesar USD 32,16 miliar. Impor komoditas ini meningkat 1,85 persen dibandingkan 2022.   "Negara asal utama impor mesin/peralatan mekanis dan bagiannya paling banyak berasal dari Tiongkok yang mencakup 45,55 persen dari total komoditas yang diimpor. Kemudian Jepang 10,99 persen dan Korea Selatan 5,46 persen," jelasnya.   Selanjutnya, komoditas yang paling banyak diimpor selama 2023 adalah mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya senilai USD 25,78 miliar, serta besi dan baja USD 11,38 miliar. Komoditas itu diimpor paling banyak dari Tiongkok dengan share masing-masing 52,58 persen dan 27,18 persen.   Lalu kendaraan dan bagiannya selama 2023 impor senilai USD 10,20 miliar di mana paling banyak berasal dari Jepang dengan share 26,30 persen. Terakhir plastik dan barang dari plastik impor senilai USD 9,40 miliar di mana paling banyak berasal dari China dengan share 30,04 persen.  

  Jika dilihat menurut komoditas yang mengalami peningkatan nilai impor tertinggi selama 2023, pertama adalah serealia yang mengalami peningkatan nilai sekitar USD 1 miliar dibandingkan 2022.   "Komoditas lain yang mengalami peningkatan nilai impor di antaranya kendaraan udara dan bagiannya, piranti lunak, barang digital dan barang kiriman, kapal, perahu dan struktur terapung, serta bijih logam, terak dan abu," jelasnya.   Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Januari–Desember 2023 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan pada golongan barang modal senilai USD 2.828,9 juta (7,78 persen) dan barang konsumsi USD 1.714,1 juta (8,64 persen). Sementara impor bahan baku/penolong turun USD 20.104,4 juta (11,09 persen).   Adapun tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Desember 2023 adalah Tiongkok USD 62,18 miliar (33,42 persen), Jepang USD 16,44 miliar (8,84 persen).   "Thailand USD 10,14 miliar (5,45 persen). Impor nonmigas dari ASEAN USD 31,05 miliar (16,69 persen) dan Uni Eropa USD 14,02 miliar (7,53 persen)," tandasnya.  

Editor: Bintang Pradewo

Tag:  #sepanjang #2023 #catat #barang #impor #tiongkok #paling #banyak #banjiri

KOMENTAR