Setoran Duit BUMN 20 Persen dari Total Pendapatan Negara
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan bahwa proporsi dividen yang diterima BUMN lebih besar daripada penyertaan modal negara (PMN), yakni sebesar 55 persen dan 45 persen secara berturut-turut.
Erick menegaskan bahwa proporsi ini telah mengalami perubahan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, sesuai dengan target Kementerian BUMN yang menetapkan agar jumlah dividen yang diterima lebih besar daripada PMN.
Dalam penyampaiannya, Erick menjelaskan bahwa total realisasi dan usulan PMN tunai untuk periode 2020-2024 mencapai Rp226,1 triliun. Rinciannya adalah Rp27 triliun pada tahun 2020, Rp68,9 triliun pada tahun 2021, Rp53,1 triliun pada tahun 2022, Rp35,3 triliun pada tahun 2023, dan Rp41,8 triliun pada tahun 2024.
Sementara itu, total realisasi dan usulan dividen untuk periode yang sama, yaitu 2020-2024, mencapai Rp279,7 triliun, jumlah yang lebih besar daripada PMN. Rincian pembagian dividen adalah Rp43,9 triliun pada tahun 2020, Rp29,5 triliun pada tahun 2021, Rp39,7 triliun pada tahun 2022, Rp81,2 triliun pada tahun 2023, dan Rp85,5 triliun pada tahun 2024.
"Total kontribusi kita kepada pendapatan negara dari dari dividen, pajak, PNBP, ini kurang lebih sudah mencapai 20 persen. Jadi dari total pendapatan negara 100 persen, kontribusi kita itu kurang lebih 20 persen," kata Erick Thohir, pada Selasa (19/3/2024) seperti yang dikutip dari Antara.
Selain dividen, Erick menyebut laba konsolidasi BUMN pada 2023 juga akan mencapai Rp292 triliun atau lebih tinggi dari 2021 yang sebesar Rp125 triliun dan 2022 sebesar Rp254 triliun.
Erick mengatakan, total laba konsolidasi BUMN pada 2022 yang mencapai Rp309 triliun disebabkan ada non-cash senilai Rp 55,7 triliun dari hasil restrukturisasi Garuda Indonesia.
"Kalau kita lihat untuk 2023 nanti hasil audit, kita secara cash-nya ini Rp292 triliun, artinya ada kenaikan cukup signifikan hampir Rp38 triliun lebih kalau kita apple to apple to secara cash-nya," ucap Erick.
Tag: #setoran #duit #bumn #persen #dari #total #pendapatan #negara