Bos BEI Ungkap Prospek IPO, 3 Perusahaan ''Mercusuar'' Siap Melantai, Tak Ada BUMN
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman memberikan penjelasan dan update terkini pasar modal Indonesia di Bintang Flores, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Kamis (31/10). (Agas Putra Hartanto/JawaPos.com)
18:45
1 November 2024

Bos BEI Ungkap Prospek IPO, 3 Perusahaan ''Mercusuar'' Siap Melantai, Tak Ada BUMN

- Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan bahwa terdapat satu lighthouse company atau perusahaan beraset jumbo yang dipastikan bakal melantai di bursa efek melalui penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO) November 2024. Terdapat tiga calon emiten unggulan yang termasuk dalam daftar pipeline. Satu di antaranya berasal dari sektor energi.

Lighthouse company merupakan perusahaan mercusuar yang ditargetkan bursa setiap tahun. Perusahaan tersebut memiliki dua karakteristik. Yaitu minimum kapitalisasi pasar sebesar Rp 3 triliun dan realisasi free float minimal 20 persen dari total sahamnya.

Direktur Utama BEI Iman Rachman, menjelaskan bahwa ketiga perusahaan ini merupakan bagian dari 28 perusahaan yang terdaftar dalam pipeline IPO hingga 25 Oktober 2024. Pihaknya menargetkan agar setiap tahun tiga perusahaan mercusuar dapat mencatatkan sahamnya di bursa domestik. Meskipun belum ada perusahaan BUMN atau anak usahanya yang akan IPO dalam waktu dekat.

Dia berharap, akan ada perkembangan positif di tahun depan. Setiap tahun, BEI menargetkan tiga perusahaan mercusuar bisa mencatatkan sahamnya di bursa saham domestik.

"Kami terus melakukan pendekatan proaktif dan mendukung penjamin sekuritas dalam proses IPO," ucap Iman dalam dalam Capital Market Journalist Workshop di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Kamis (31/10).

Sementara itu, mengenai kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengalami penurunan dalam beberapa pekan terakhir, Iman mencatat bahwa fluktuasi ini tidak hanya disebabkan oleh ekspektasi terhadap pemerintahan baru. Tapi juga faktor-faktor global. Meski memang setelah pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, indeks menunjukkan penurunan.

Iman menggarisbawahi bahwa IHSG mencerminkan kondisi domestik, global, dan fundamental perusahaan. "Faktor eksternal seperti situasi di Timur Tengah dan pemilu turut memengaruhi ekspektasi pasar. Namun, secara fundamental, kondisi domestik kita masih stabil," ujarnya.

Menurut dia, perhatian juga tertuju pada sektor perbankan, khususnya isu penghapusan kredit untuk 6 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang mencakup petani dan nelayan. Dari sisi kapitalisasi pasar, BEI mencatat rekor tertinggi baru pada 19 September 2024, mencapai Rp 13.475 triliun. Target untuk 2027 adalah mencapai Rp 15.000 triliun atau 70 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Dengan berbagai inisiatif ini, BEI optimis bahwa pasar modal Indonesia akan terus berkembang. Meskipun ada tantangan yang dihadapi.

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #ungkap #prospek #perusahaan #mercusuar #siap #melantai #bumn

KOMENTAR