BI Luncurkan Buku Kajian Ekonomi dan Keuangan Syariah 2023
Acara peluncuran buku buku Kajian Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia (KEKSI) 2023. oleh Bank Indonesia. (Nurul Fitriana/JawaPos.com)
12:54
26 Februari 2024

BI Luncurkan Buku Kajian Ekonomi dan Keuangan Syariah 2023

Bank Indonesia secara resmi meluncurkan buku Kajian Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia (KEKSI) 2023. Buku ini diterbitkan pada acara bergengsi Sharia Economic and Financial Outlook (ShEFO) 2024 di Jakarta, Senin (26/2).   Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung mengatakan peluncuran buku kajian ini seiring dengan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia pada 2023 yang mencapai momentum snagat positif.   “Kita sekarang berada di peringkat 3, naik satu tingkat dari tahun sebelumnya. Dari pariwisata ramah muslim berada di peringkat pertama global muslim level indeks 2023,” kata Juda.  

  Selain itu, dari sisi keuangan peran perbankan syariah dalam pembiayan ekonomi terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2023, pertumbuhan pembiayaan syariah di sektor riil tumbuh 15,8 persen di atas pertumbuhan kredit dan pembiayaan sektor riil secara keseluruhan yang tumbuh sekitar 10,5 persen.   Kemudian, kinerja keuangan sosial syariah Ziswaf (Zakat, Infaq, Sadaqah, dan Wakaf) juga tumbuh positif bahkan inovasi-inovasi pun terus dilakukan. Mulai dari pengembangan instrumen keuangan syariah seperti cash wakaf, link sukuk sudah diakui dunia internasional sebagai inovasi yang mempunyai dampak positif ekonomi syariah.   “Di tengah capaian tersebut, perjalanan kita tentu saja masih sangat panjang. Kita masih dihadapkan meningkatkan produksi dan ketersediaan produk halal di Indonesia. Kalau bicara global masih jauh tertinggal dari konteks penyediaan produk halal,” jelas Juda.  

  “Mendorong tumbuhnya inovasi keuangan syariah juga masih menjadi PR utama. Tadi disebutkan sharenya masih 10 persen,” imbuhnya.   Oleh sebab itu, KEKSI 2023 menjadi langkah nyata Bank Indonesia dalam mendukung visi Indonesia sebagai pusat industri halal terkemuka di dunia. Buku ini bukan sekadar laporan, tetapi sebuah rujukan utama bagi para akademisi, praktisi, dan penggiat ekonomi syariah di seluruh tanah air.   Pada kesempatan yang sama, Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Jasa Keuangan dan Pasar Modal Arief Wibisono mengatakan industri keuangan syariah di Indonesia terus mengalami peingkatan, per September 2023 total aset keuangan syariah Indonesia tidak termasuk saham syariah mencapai Rp 2452,57 triliun atau tumbuh 67,5 persen.  

  Aset keuangan syariah ini meliputi pasar modal syariah sebesar Rp 1457,73 triliun atau sekitar 59,44 persen, perbankan syariah sebesar Rp 831,19 triliun atau sekitar 33,92 persen, dan IKNB syariah sebesar Rp 162,85 triliun atau 6,64 persen.   Sementara itu market share industri keuangan syariah terhadap industri nasional juga terus mengalami kenaikan signifikan. Dengan rincian pasar modal syariah sebesar 20,52 persen, perbankan syariah sebesar 7,27 persen, dan iknb syariah sebesar 5 persen.   “Besarnya potensi keuangan syariah indonesia tersebut diakui secara global berdasarkan the Global Islamic Economy Indicator (GIEI) dalam State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report 2023 yang dirilis oleh DinarStandard di Dubai, Uni Emirat Arab. Indonesia menjadi peringkat ketiga setelah Malaysia dan Arab saudi. Posisi indonesia ini mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yg berada di peringkat ke 4,” ujar Arief Wibisono.

Editor: Banu Adikara

Tag:  #luncurkan #buku #kajian #ekonomi #keuangan #syariah #2023

KOMENTAR