IHSG Melemah ke 8.609, Analis Waspadai Koreksi Lanjutan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Jumat (19/12/2025) melemah 0,10 persen ke level 8.609. Tekanan jual masih mendominasi, meski mulai mereda dibanding sesi sebelumnya.
Analis teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai koreksi belum sepenuhnya berakhir. Berdasarkan analisis gelombang, IHSG diperkirakan berada di bagian wave [iv] dari wave 5 pada skenario utama.
Posisi tersebut membuka peluang koreksi lanjutan pada awal pekan. Area yang berpotensi diuji berada di kisaran 8.464 hingga 8.560. Pergerakan itu sekaligus berpotensi menutup celah tipis yang terbentuk sebelumnya.
“IHSG melanjutkan koreksinya sebesar 0,10 persen ke 8,609 dan masih didominasi oleh tekanan jual meskipun cenderung mengecil, dan sudah break MA20. Kami memperkirakan, saat ini IHSG sedang berada pada bagian dari wave [iv] dari wave 5 pada label hitam, sehingga selanjutnya IHSG rawan terkoreksi dahulu untuk menguji 8,464-8,560 sekaligus menutup area gap tipisnya,” ujar Herditya, Senin (22/12/2025).
Skenario terburuk juga perlu dicermati pelaku pasar. Dalam skenario tersebut, IHSG diperkirakan telah menyelesaikan wave (1) dan berpotensi terkoreksi lebih dalam.
“Namun worst case (merah), IHSG sudah menyelesaikan wave (1) dan akan terkoreksi cukup dalam ke area 8,000-an,” lanjut Herditya.
Level support IHSG saat ini berada di kisaran 8.553 dan 8.493. Area resistance terdekat tercatat di 8.714 dan 8.821.
Pandangan berbeda disampaikan Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus. Ia melihat peluang penguatan terbatas dengan rentang pergerakan di area 8.570 hingga 8.720.
Sejumlah saham pun menjadi perhatian analis untuk perdagangan berikutnya.
Rekomendasi MNC Sekuritas
Saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) ditutup di Rp 1.445. Pergerakan saham dinilai berada di wave 4 dari wave (5). Strategi yang disarankan adalah buy on weakness.
Saham PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) berakhir di Rp 3.640. Pola pergerakan masih berada di wave 4 dari wave (5), mengindikasikan fase koreksi sehat. Buy on weakness dinilai relevan untuk mengantisipasi kelanjutan tren naik.
PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) ditutup di Rp 8.050. Saham ini berada di bagian wave [b] dari wave B. Strategi buy on weakness bertahap dinilai menarik.
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) berakhir di Rp 1.280. MEDC berada di wave (c) dari wave [ii]. Saham tetap direkomendasikan buy on weakness.
Rekomendasi Pilarmas Investindo Sekuritas
Saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) diperdagangkan di Rp 2.240. Area support berada di Rp 2.200 dan resistance di Rp 2.350. Target penguatan berada di sekitar Rp 2.330.
Saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) berada di Rp 1.920. Support terdekat tercatat di Rp 1.900 dan resistance di Rp 2.000. Target jangka pendek berada di kisaran Rp 1.990.
Saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) ditransaksikan di Rp 6.950. Support berada di Rp 6.825 dan resistance di Rp 7.200. Pergerakan di atas support membuka peluang penguatan menuju Rp 7.150.
Disclaimer: Artikel ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Rekomendasi berasal dari analis sekuritas. Keputusan investasi menjadi tanggung jawab investor.
Tag: #ihsg #melemah #8609 #analis #waspadai #koreksi #lanjutan