LPDB Koperasi Jadi Motor Penguat Koperasi Desa Merah Putih
Menteri Koperasi Ferry Juliantono mendorong agar Koperasi Desa (Kopdes)/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) dapat mengakomodasi produk lokal generasi muda. Untuk mendukung hal tersebut, Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi (LPDB Koperasi) berkomitmen menjadi motor penguat ekosistem pembiayaan KDKMP. Termasuk lulusan program Rocket Youthpreneur 2025.
’’Silahkan produksi dan jual melalui gerai sembako, dan ritel modern yang ada di kopdes. Jadi jangan takut produknya tidak terserap,’’ kata Ferry saat Graduation and Awarding Rocket Youthpreneur 2025 di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Jumat (12/12).
Ferry menekankan pentingnya koperasi sebagai pusat kolaborasi dan inovasi ekonomi rakyat. Dia mendorong para peserta agar memanfaatkan gerai kopdes sebagai saluran pemasaran produk.
Sementara itu, Direktur Utama LPDB Koperasi Krisdianto mengatakan, LPDB Koperasi berada di garis terdepan untuk memastikan KDKMP tidak hanya memiliki infrastruktur fisik, tetapi juga ekosistem pembiayaan yang kuat, modern, dan berbasis kebutuhan pelaku usaha.
Krisdianto menjelaskan, dukungan LPDB Koperasi melalui pembiayaan dana bergulir kepada koperasi-koperasi pengelola Kopdes akan memperkuat rantai pasok, distribusi, hingga fungsi off taker yang dibutuhkan UMKM dan wirausaha muda.
’’Arahan pak menteri sangat relevan dengan fokus kami. LPDB Koperasi memastikan bahwa pembiayaan dana bergulir dapat menjadi fondasi agar koperasi sanggup menampung, mengolah, sekaligus mendistribusikan produk masyarakat desa, termasuk karya anak muda dari Rocket Youthpreneur,’’ ujar Krisdianto.
Menurut Krisdianto, Rocket Youthpreneur telah membuktikan bahwa anak muda Indonesia punya ide-ide besar. ’’Dengan penguatan koperasi dan pembiayaan yang tepat, kita bisa melahirkan lebih banyak entrepreneur yang tidak hanya mencari cuan, tetapi juga memberi dampak nyata bagi masyarakat,’’ ujarnya.
Krisdianto menjelaskan bahwa LPDB Koperasi telah memiliki mekanisme pembiayaan yang adaptif, baik konvensional maupun syariah, untuk memperkuat permodalan koperasi. Pendekatan itu diarahkan agar koperasi mampu berkembang menjadi pusat ekonomi lokal sekaligus off taker yang efektif.
Sedangkan Founder Yayasan Indonesia Setara (YIS) Sandiaga Salahuddin Uno menambahkan, pihaknya mendukung penuh penguatan koperasi desa. Dia menilai, KDKMP sebagai instrumen strategis untuk memperkuat integrasi UMKM dengan perekonomian nasional.
Dengan 64 juta UMKM yang ada, Sandiaga melihat 80 ribu kopdes sebagai jaringan distribusi dan penguatan usaha kecil. Bahkan lebih jauh, koperasi dapat menjadi landasan bagi UMKM untuk naik kelas hingga masuk pasar modal. ’’Koperasi bisa menjadi jembatan menuju pasar modal. Dengan ekosistem yang tepat, UMKM dapat tumbuh dan akhirnya masuk ke Bursa Efek Indonesia sebagai perusahaan tercatat,’’ ujar Sandiaga.
Tag: #lpdb #koperasi #jadi #motor #penguat #koperasi #desa #merah #putih