Airlangga Usul WFA 29-31 Desember 2025, Perputaran Uang Nataru Diproyeksi Tembus Rp 107,5 Triliun
- Dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Senin (15/12/2025), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengusulkan kepada Presiden Prabowo Subianto agar pada tanggal 29-31 Desember 2025, seluruh pekerja Indonesia dapat bekerja dari mana saja alias work from anywhere (WFA).
Alasan Airlangga adalah bahwa dengan bekerja dari mana saja alias work from anywhere (WFA) dapat menggerakkan mobilitas serta konsumsi masyarakat, terutama pada periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025-2026.
"Kami usulkan karena ada tanggal 29, 30, dan 31 yang di antara libur. Kami usul untuk work from anywhere and everywhere, karena keluarga tidak bergerak kalau orang tuanya, ayahnya tidak jalan. Jadi ini kami usulkan," katanya dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, dilansir dari YouTube Sekretariat Presiden pada Senin (15/12/2025).
Menyikapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Otonomi Daerah Sarman Simanjorang, berdasarkan data Kementerian Perhubungan (Kemenhub), menyatakan bahwa sebanyak 42,01 persen penduduk Indonesia atau sekitar 119,5 juta orang diperkirakan akan melakukan perjalanan selama periode Nataru.
Di mana perputaran uang selama periode tersebut diproyeksikan menembus sekitar Rp 107,5 triliun.
Nilai itu mencerminkan besarnya aktivitas ekonomi yang bergerak di tengah masyarakat selama musim liburan akhir tahun.
Proyeksi tersebut didasarkan pada asumsi bahwa jumlah pemudik setara dengan sekitar 29,87 juta keluarga, dengan rata-rata empat orang per keluarga.
"Jika setiap keluarga membawa bekal belanja sekitar Rp 3,6 juta selama perjalanan dan liburan, maka potensi uang yang beredar di berbagai daerah mencapai lebih dari Rp 107 triliun," jelasnya dalam keterangan yang diterima Kompas.com pada Rabu (16/12/2025).
Menurut Sarman, angka ini dinilai moderat, mengingat rata-rata belanja per keluarga hanya naik sekitar 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sarman menjelaskan bahwa besarnya perputaran uang ini tergolong di luar perkiraan awal.
Pasalnya, jarak waktu libur Nataru yang berdekatan dengan persiapan Ramadhan dan Idul Fitri 2026 sempat diperkirakan akan menahan minat masyarakat untuk bepergian.
"Namun, antusiasme masyarakat justru tetap tinggi, baik untuk mudik Natal maupun liburan akhir tahun," ujarnya.
Salah satu pendorong utama derasnya arus perjalanan dan belanja masyarakat adalah stimulus pemerintah yang menekan biaya transportasi.
Diskon tarif tol di berbagai ruas strategis, potongan harga tiket kereta api, kapal laut, penyeberangan feri, hingga insentif PPN yang ditanggung pemerintah untuk tiket pesawat kelas ekonomi membuat biaya perjalanan menjadi lebih terjangkau.
Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) resmi mengoperasikan Posko Terpadu Angkutan Udara Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) untuk mengantisipasi lonjakan arus mudik dan arus balik penumpang selama libur akhir tahun. Posko ini beroperasi mulai 15 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026.Dampaknya, kata Sarman, berbagai sektor usaha diproyeksikan ikut menikmati limpahan aktivitas belanja.
Mulai dari pusat perbelanjaan, hotel, restoran, kafe, hingga pelaku UMKM, pedagang oleh-oleh, dan usaha kuliner di daerah tujuan wisata.
Industri makanan dan minuman, fesyen, logistik, hingga jasa transportasi dan penyewaan kendaraan juga diperkirakan mengalami peningkatan permintaan.
Sehingga, jika dilihat dari sebaran perputaran uang, Nataru diperkirakan terjadi di daerah-daerah dengan perayaan Natal yang kuat seperti Papua, Maluku, Sulawesi Utara, Kalimantan Barat, dan Sumatera Utara.
Belum lagi di kawasan wisata favorit seperti Bali, Yogyakarta, Bandung, Malang, Bogor, dan sekitarnya.
Arus belanja ini diharapkan mampu menggerakkan ekonomi daerah secara merata.
"Dengan skala perputaran uang tersebut, libur Nataru 2025-2026 berpotensi menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal IV-2025," tandasnya.
Tag: #airlangga #usul #desember #2025 #perputaran #uang #nataru #diproyeksi #tembus #1075 #triliun