IHSG Berpotensi Rebound ke Level 8.750 di Tengah Sinyal Hawkish The Fed
Indonesia Stock Exchange (IDX) [Suara.com/Hadi/Ist]
09:33
11 Desember 2025

IHSG Berpotensi Rebound ke Level 8.750 di Tengah Sinyal Hawkish The Fed

Baca 10 detik
  • IHSG naik 0,51% pada Selasa (9/12/2025) meskipun terdapat aksi jual bersih asing senilai Rp126 Miliar.
  • Wall Street menguat setelah The Fed memangkas suku bunga 25 basis poin, namun sinyal hawkish menahan kenaikan lebih lanjut.
  • Bursa Asia bergerak bervariasi pada Rabu (10/12) menjelang keputusan The Fed dan menunggu sinyal suku bunga dari Bank of Japan.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kenaikan 0,51% pada perdagangan sebelumnya (Selasa, 9/12/2025).

Meskipun menguat, kenaikan tersebut diiringi dengan aksi jual bersih (net sell) oleh investor asing senilai sekitar Rp126 Miliar. Saham-saham yang paling banyak dilepas asing termasuk RAJA, BBRI, EXCL, BKSL, dan ENRG.

IHSG hari ini, Kamis (11/12/2025), diperkirakan berpotensi untuk kembali mengalami rebound. Level support IHSG diperkirakan berada di rentang 8650–8670, sementara level resistance berada di 8720–8750.

Sentimen Global: Wall Street Menguat Pasca Kebijakan The Fed

Bursa saham Amerika Serikat (Wall Street) ditutup menguat pada akhir perdagangan Rabu (10/12), didorong oleh keputusan Federal Reserve (The Fed) yang memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps), sesuai dengan ekspektasi pasar.

S&P 500 ditutup naik 0,67%.

Dow Jones Industrial Average meningkat 1,05%.

Nasdaq Composite menguat 0,33%.

Indeks Russell 2000, yang sensitif terhadap suku bunga, bahkan melampaui indeks berkapitalisasi besar dengan kenaikan 1,3%, mencapai rekor penutupan tertinggi.

Namun, penguatan tersebut sedikit tertahan oleh sinyal hawkish dari bank sentral. The Fed mengindikasikan akan menunda pemangkasan suku bunga lebih lanjut dalam waktu dekat.

The Fed menyatakan akan menunggu sinyal yang lebih jelas mengenai pasar kerja dan inflasi yang masih agak tinggi sebelum melakukan perubahan kebijakan berikutnya.

Para pembuat kebijakan The Fed juga menaikkan perkiraan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) 2026 menjadi 2,3% (dari 1,8%) dan mempertahankan ekspektasi tingkat pengangguran di 4,4% pada akhir tahun depan.

Dalam konferensi pers, Ketua Fed Jerome Powell menolak memberikan panduan eksplisit mengenai kemungkinan penurunan suku bunga lanjutan dalam waktu dekat.

Bursa Asia Bergerak Variatif

Sementara Wall Street menguat, bursa Asia pada perdagangan Rabu (10/12) bergerak bervariasi cenderung melemah, menantikan hasil keputusan The Fed:

Nikkei 225 Jepang turun 0,10%.

Kospi Korea Selatan melemah 0,21%.

Shanghai Composite berkurang 0,23%.

ASX 200 Australia turun 0,08%.

Straits Times Singapura turun tipis 0,03%, dan FTSE Malaysia melemah 0,20%.
Sebaliknya, beberapa indeks di Asia justru menguat: Hang Seng Hong Kong naik 0,42% dan Taiex Taiwan menguat 0,77%.

Fokus utama pasar Asia adalah pada pergerakan Yen Jepang setelah Gubernur Bank of Japan (BoJ), Kazuo Ueda, memberikan sinyal bahwa BoJ semakin dekat untuk mencapai target inflasi, menguatkan spekulasi bahwa BoJ akan menaikkan suku bunga pada pertemuan kebijakan pekan depan.

Secara global, pasar utang pemerintah juga tertekan karena bank sentral memberi sinyal bahwa siklus pelonggaran moneter akan segera berakhir.

Dengan potensi rebound IHSG dan didukung oleh sentimen dari BoJ dan proyeksi ekonomi AS yang lebih baik. Kajian ahrian BNI Sekuritas mengungkapkan, investor dapat mencermati beberapa saham untuk ide trading hari ini: SSIA, DOOH, BRMS, RAJA, RATU, dan BBYB.

Editor: M Nurhadi

Tag:  #ihsg #berpotensi #rebound #level #8750 #tengah #sinyal #hawkish

KOMENTAR