Cetak Sawah Korban Banjir Sumatera, Kemenkeu: Anggaran Tersedia
Direktur Anggaran Bidang Perekonomian dan Kemaritiman, Direktorat Jenderal Anggaran Kemenkeu RI, Tri Budianto saat ditemui di di Kantor Desa Curug, Klari, Karawang, Jakarta Barat, Selasa (9/12/2025).(KOMPAS.com/Syakirun Ni'am)
18:40
9 Desember 2025

Cetak Sawah Korban Banjir Sumatera, Kemenkeu: Anggaran Tersedia

- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan anggaran untuk cetak ulang sawah yang rusak terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera sudah tersedia.

Informasi itu disampaikan oleh Direktur Anggaran Bidang Perekonomian dan Kemaritiman, Direktorat Jenderal Anggaran Kemenkeu RI, Tri Budianto, saat dimintai tanggapan terkait rencana Kementerian Pertanian mendanai cetak ulang sawah di tiga provinsi terdampak banjir di Sumatera.

“Jadi anggarannya sudah bisa tersedia, sudah bisa dilaksanakan ya,” kata Tri dalam media briefing di Kantor Desa Curug, Klari, Karawang, Jakarta Barat, Selasa (9/12/2025).

Tri mengatakan, setiap tahun pemerintah mengalokasikan anggaran untuk cetak sawah dan optimalisasi lahan.

Pada alokasi anggaran Ketahanan Pangan 2025, misalnya, pemerintah menganggarkan Rp 10,9 triliun untuk cetak sawah dan intensifikasi lahan seluas 160,5 ribu hektar.

Sementara, pada 2026, pemerintah menganggarkan Rp 23,7 triliun, termasuk untuk sawah dan optimalisasi lahan seluas 550 ribu hektar.

Menurut Tri, karena anggaran setiap tahun sudah tersedia, Kementerian Pertanian tinggal memfokuskan program cetak sawah ke kawasan terdampak bencana. “Jadi anggaran yang ada untuk cetak sawah untuk pemulihan atau optimalisasi lahan bisa semua dikerahkan, locus-nya yang difokuskan di sana dulu,” ujar Tri.

Meski demikian, Tri menyebut, tidak semua lahan bisa ditanami maupun dijadikan sawah.

Terkait rencana cetak sawah terdampak banjir bandang di Sumatera, misalnya, pemerintah harus membersihkan area lahan terlebih dahulu. “Tapi prinsipnya adalah itu dimungkinkan. Gitu ya, karena anggarannya memang tahun depan ada, tinggal kita mengalihkan locus-nya dulu, semuanya difokuskan di wilayah yang bencana itu,” tutur Tri.

Foto udara sampah dari kayu gelondongan yang hanyut di danau Singkarak di Nagari Muaro Pingai, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Minggu (30/11/2025). Menteri LH Panggil 8 Perusahaan Imbas Gelondongan Kayu di Banjir SumateraANTARA FOTO/Wawan Kurniawan/Lmo/nz Foto udara sampah dari kayu gelondongan yang hanyut di danau Singkarak di Nagari Muaro Pingai, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Minggu (30/11/2025). Menteri LH Panggil 8 Perusahaan Imbas Gelondongan Kayu di Banjir SumateraSebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan pemerintah pusat bakal membangun ulang sawah di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar) yang rusak karena diterjang banjir bandang dan tanah longsor.

Amran mengatakan, cetak ulang sawah akan dikerjakan tanpa membebani petani sedikit pun. “Kami akan bangun seperti semula dan kami akan tanami sampai serah terima kepada pemiliknya,” kata Mentan Amran saat mengunjungi korban banjir di Tapanuli Tengah, Sumut, Rabu (3/12/2025).

Diketahui, tiga provinsi di Sumatera, yakni Aceh, Sumatera Barat (Sumbar), dan Sumatera Utara (Sumut) dilanda banjir bandang dan tanah longsor.

Berdasarkan laporan BNPB, jumlah korban meninggal per Senin (8/12/2025) mencapai 921 jiwa, sementara 392 orang lainnya masih hilang.

Bencana besar itu mengakibatkan ribuan rumah, fasilitas umum, dan infrastruktur rusak.

Tag:  #cetak #sawah #korban #banjir #sumatera #kemenkeu #anggaran #tersedia

KOMENTAR