CEO DBS Ingatkan Gelembung Saham AS, Risiko Koreksi Besar Menguat
Ilustrasi DBS(www.ciputraworldjakarta.com)
15:16
21 November 2025

CEO DBS Ingatkan Gelembung Saham AS, Risiko Koreksi Besar Menguat

CEO DBS Bank Tan Su Shan mengingatkan investor soal potensi gejolak di pasar global.

Ia menilai lonjakan valuasi saham Amerika Serikat bisa memicu koreksi besar dalam waktu dekat.

"Kami telah melihat banyak volatilitas di pasar. Volatilitas ini bisa terjadi pada saham, suku bunga, atau nilai tukar," kata Tan kepada CNBC, Jumat (21/11/2025).

Ia menilai kondisi tersebut masih bisa berlanjut.

Tan memimpin DBS sejak Maret menggantikan Piyush Gupta.

Ia menyampaikan sumber kekhawatiran terbesar investor kini datang dari valuasi tinggi saham-saham teknologi besar yang dikenal sebagai Magnificent Seven. Grup ini terdiri atas Amazon, Alphabet, Meta, Apple, Microsoft, Nvidia, dan Tesla.

"Misalnya, ada triliunan dollar yang terikat hanya pada tujuh saham itu. Dengan konsentrasi seperti itu, wajar kalau muncul pertanyaan: kapan gelembung ini akan pecah?" ujarnya.

Risiko koreksi makin banyak dibahas. Dalam Global Financial Leaders’ Investment Summit di Hong Kong, sejumlah pemimpin keuangan dunia memperkirakan pasar bisa terkoreksi 10–20 persen dalam 12 hingga 24 bulan.

CEO Morgan Stanley Ted Pick menyebut penurunan berkala semacam itu sehat untuk pasar. Tan sejalan.

“Terus terang, koreksi akan sehat,” katanya.

Beberapa saham teknologi besar seperti AMD dan Palantir mencatat kinerja kuartalan kuat. Harganya tetap turun bersama Nasdaq.

Peringatan Tan selaras dengan pandangan IMF, Ketua Federal Reserve Jerome Powell, dan Gubernur Bank of England Andrew Bailey yang menilai harga saham global sudah terlalu tinggi.

Tan menyarankan investor menata ulang strategi.

“Baik itu portofolio investasi, rantai pasokan, atau distribusi permintaan—lakukan diversifikasi,” ujarnya.

Tan berpengalaman lebih dari 35 tahun di perbankan dan manajemen kekayaan.

Ia melihat Asia berpeluang menarik lebih banyak investasi dari Amerika Serikat dan menciptakan keseimbangan baru bagi ekonomi regional.

Ia menyebut Singapura punya posisi kuat sebagai pusat diversifikasi investasi.

“Kami punya supremasi hukum, sistem keuangan yang transparan dan terbuka, serta stabilitas politik. Singapura adalah tempat yang baik untuk berinvestasi,” kata Tan.

“Saya rasa kami bukan tempat yang buruk untuk mempertimbangkan diversifikasi investasi Anda.”

Tag:  #ingatkan #gelembung #saham #risiko #koreksi #besar #menguat

KOMENTAR