Penyebab Harga Emas Naik Hari Ini: Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga AS
Harga emas dunia melonjak lebih dari 2 persen pada Senin (10/11/2025) waktu setempat atau Selasa (11/11/2025).
Penyebab harga emas hari ini naik lantaran ekspektasi pemangkasan suku bunga AS kembali meningkat menyusul rilis data ekonomi yang lemah minggu lalu.
Selain itu, harga emas juga terpengaruh kesepakatan tentatif untuk mengakhiri penutupan atau shutdown pemerintah terlama dalam sejarah Amerika Serikat (AS).
Ilustrasi emas.
Dikutip dari Mining.com, harga emas spot melonjak di atas level 4.100 dollar AS per ons selama perdagangan pagi, sebelum sedikit melemah ke sekitar 4.085 dollar AS per ons. Harga emas mencatat kenaikan intraday sebesar 2,1 persen.
Sementara itu, harga emas berjangka AS mengalami kenaikan serupa, diperdagangkan di sekitar 4.094 dollar AS per ons di New York.
Di dalam negeri, harga emas PT Aneka Tambang Tbk atau Antam terpantau melonjak Rp 27.000 per gram, setelah hari sebelumnya sudah melonjak Rp 34.000 per gram.
Mengutip laman Logam Mulia, penguatan itu membuat harga emas batangan Antam kini sebesar Rp 2.360.000 per gram, dari hari sebelumnya yang sebesar Rp 2.333.000 per gram.
Kemarin, harga emas Antam mengalami dua kali penguatan, yakni naik Rp 8.000 per gram pada pagi hari dan Rp 26.000 per gram pada malam hari.
Harga emas naik bertepatan dengan meningkatnya ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga Federal Reserve bulan depan, setelah laporan ketenagakerjaan dan konsumen minggu lalu menunjukkan tanda-tanda perlambatan ekonomi.
Negara penghasil emas terbesar di dunia.
Potensi berakhirnya shutdown pemerintah AS dapat memberikan kejelasan lebih lanjut dengan dibukanya rilis data resmi.
“Pembukaan kembali akan memulihkan aliran data dan menghidupkan kembali ekspektasi pemangkasan suku bunga Desember, tetapi yang lebih penting, hal ini mengalihkan fokus pasar kembali ke prospek fiskal AS yang memburuk,” tulis Ole Hansen, ahli strategi komoditas di Saxo Bank, seperti diwartakan Bloomberg.
"Kenaikan imbal hasil yang didorong oleh kecemasan fiskal, alih-alih kekuatan ekonomi, secara historis telah mendukung investasi logam," tambahnya.
Hansen merujuk pada peran emas sebagai aset safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi.
Sebagai informasi, sepanjang tahun ini, harga emas dunia telah naik lebih dari 50 persen. Kenaikan harga emas didorong oleh tingginya permintaan aset safe haven dan aksi beli oleh bank sentral.
Pada pertengahan Oktober 2025, harga emas dunia mencapai rekor hampir 4.381 dollar AS per ons, tetapi sejak itu telah turun sekitar 6 persen.
Namun demikian, Hansen juga memperingatkan bahwa meskipun kemungkinan kembalinya rilis data resmi mendukung penurunan suku bunga AS, imbal hasil obligasi US Treasury secara umum lebih tinggi di seluruh kurva.
Ini langkah yang lebih mencerminkan kekhawatiran keberlanjutan utang AS daripada ekspektasi kebijakan moneter yang lebih ketat.
Pasar saat ini melihat peluang penurunan suku bunga AS sebesar 67 persen pada Desember 2025, dengan peluang pemangkasan kembali meningkat menjadi sekitar 80 persen pada Januari 2026, menurut perangkat pemantauan FedWatch CME Group.
Suku bunga yang lebih rendah dapat mengurangi biaya dalam memegang emas, sehingga mendukung logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil.
Tag: #penyebab #harga #emas #naik #hari #ekspektasi #pemangkasan #suku #bunga