



BI Buka Ruang Turunkan Suku Bunga, Ini Alasannya
-
Bank Indonesia membuka peluang penurunan suku bunga acuan karena inflasi 2025–2026 diperkirakan tetap rendah dan terkendali.
-
Kebijakan pelonggaran moneter ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sinergi antara kebijakan fiskal dan moneter.
-
Meski suku bunga saat ini dipertahankan di 4,75 persen, BI telah memangkas suku bunga lima kali sepanjang 2025 untuk memperkuat sektor riil
Bank Indonesia (BI) masih membuka peluang untuk penurunan suku bunga untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa masih membuka peluang penurunan suku bunga acuan atau BI Rate ke depannya.
“Sebenarnya Dewan Gubernur masih memandang bahwa ruang penurunan suku bunga ke depan itu masih terbuka,” ujar Perry dalam Youtube BI, Kamis (23/10/2025).
Perry menjelaskan, potensi pemangkasan suku bunga tersebut mempertimbangkan inflasi tahun 2025 dan 2026 yang tetap terjaga rendah di kisaran sasaran 2,5±1 persen.
“Karenanya dengan inflasi yang terkendali itu terbuka ruang penurunan suku bunga,” tambah Perry.
BI pun bersama dengan Kementerian Keuangan terus berupaya menambah kspansi fiskal guna mendorong sektor-sektor riil.
![Gubernur BI Perry Warjiyo di Jiexpo Kemayoran, Rabu (8/10/2025). [Suara.com/Rina]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/10/08/49064-gubernur-bi-perry-warjiyo.jpg)
“Kami terus kemudian juga bersama pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi melalui ekspansi likuditas dan juga kebijakan insentif likuditas maupun digitalisasi. Sinergitas kebijakan fiskal dan moneter ini sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap menjaga stabilitas,” bebernya..
Sebagai informasi, BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pada bulan Oktober ini menjadi 4,75 persen.
Adapun, bunga Deposit Facility dipertahankan di level 3,75 persen dan suku bunga Lending Facility juga masih 5,5 persen.
Padahal, sebelumnya BI sudah lima kali menurunkan suku bunga di 2025.
Pertama, BI menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 bps dari level 6 persen menjadi ke level 5,75 persen pada Januari 2025.
Kedua, pemangkasan sebesar 25 bps dari level 5,75 persen menjadi level 5,5 persen pada Mei 2025.
Ketiga, pemangkasan sebesar 25 bps dari level 5,50 persen menjadi level 5,25 persen pada pertemuan Juli 2025.
Keempat, juga terjadi pada pertemuan Agustus sebesar 5 persen dan yang terakhir di bulan September yang sebesar 4,75 persen.