Tambang Grasberg Terhenti, Smelter Freeport di Gresik Ikut Mandek
Smelter Freeport di KEK Gresik.(Dok. DEWAN NASIONAL KAWASAN EKONOMI KHUSUS)
17:04
11 Oktober 2025

Tambang Grasberg Terhenti, Smelter Freeport di Gresik Ikut Mandek

- Dampak insiden longsor di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC), Papua Tengah, pada 8 September 2025 kini menjalar hingga ke Jawa Timur (Jatim).

Smelter milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik, Jawa Timur, terpaksa berhenti beroperasi sementara karena tidak lagi menerima pasokan konsentrat sejak tambang utama perusahaan itu terhenti total lebih dari sebulan lalu.

Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas mengatakan, kegiatan pengolahan di smelter Gresik kini praktis berhenti sepenuhnya akibat tidak adanya suplai bahan baku dari tambang Grasberg.

“Sekarang operasionalnya bisa dikatakan berhenti karena konsentratnya nggak ada,” ujar Tony di sela-sela Indonesia International Sustainability Forum (IISF) di Jakarta, Sabtu (11/10/2025).

Terkait rencana operasional ke depan, Tony menyebut pihaknya tengah mencari alternatif agar produksi dapat kembali berjalan meski belum dalam kapasitas penuh.

“Kita masih pikirkan alternatifnya, tapi mudah-mudahan bisa kita segera beroperasi walaupun tidak dalam kondisi tersebut. Supaya bisa ada konsentrat yang kita produksi,” ungkapnya.

Kegiatan produksi di tambang Grasberg, milik PTFI resmi berhenti sementara sejak insiden longsor di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave pada 8 September 2025.

Tony memastikan seluruh aktivitas produksi masih dihentikan total. Saat ini PTFI fokus melakukan investigasi terkait insiden longsor tersebut.

Setelah proses investigasi selesai, hasilnya akan dievaluasi untuk menentukan langkah selanjutnya. Dalam proses, PTFI melibatkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), khususnya para inspektur tambang yang berwenang melakukan pemeriksaan dan pengawasan di lapangan.

“Ini kita lakukan, masih melakukan investigasi, dan abis itu kan akan dievaluasi. Tentu saja kami bekerjasama dengan Kementerian ESDM, dalam hal ini Inspektur-inspektur tambang,” paparnya.

Meski belum dapat memastikan kapan Grasberg akan kembali beroperasi, Tony memastikan hasil investigasi akan menjadi dasar bagi perusahaan tambang terbesar di Indonesia itu menentukan langkah selanjutnya, termasuk revisi terhadap rencana produksi emas dan tembaga tahun ini.

Menanggapi pertanyaan mengenai proyeksi produksi emas dan tembaga ke depan, Tony mengatakan hal itu belum bisa dipastikan. Ia mencatat, seluruh rencana produksi masih bergantung pada hasil investigasi dan evaluasi yang sedang dilakukan pasca-insiden longsor.

Setelah proses tersebut rampung, barulah perusahaan dapat menetapkan angka dan target produksi yang realistis berdasarkan kondisi aktual tambang dan rekomendasi teknis dari hasil evaluasi tersebut.

“Ya makanya ini lagi bagian dari evaluasi. Jadi hasil investigasi kita evaluasi, baru kemudian kita akan bisa keluar dengan angka-angka rencana,” paparnya.

Tag:  #tambang #grasberg #terhenti #smelter #freeport #gresik #ikut #mandek

KOMENTAR