Taksi Terbang Diuji Coba, Kemenhub Kaji Aspek Keamanannya
Taksi terbang EHang 216-s yang dipamerkan di kawasan PIK 2, Tangerang, Banten, Rabu (25/6/2025). (ANTARA/Pamela Sakina)
07:24
27 Juni 2025

Taksi Terbang Diuji Coba, Kemenhub Kaji Aspek Keamanannya

– Kementerian Perhubungan sedang mengkaji aspek keamanan taksi terbang yang tengah diuji coba di Indonesia.

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan pentingnya keselamatan dalam penggunaan transportasi ini.

"Karena ini adalah public transportation. Tentunya sekali lagi yang namanya public transportation adalah safety always number one. Safety first," ujar Dudy dalam bincang media di Jakarta, Kamis (26/6/2025).

Ia menyebut tim teknis akan menilai kendaraan ini secara menyeluruh sebelum digunakan oleh publik.

"Jadi dari teman-teman dari aspek teknis akan mengkaji secara keseluruhan, secara komprehensif. Bahwa kendaraan ini bisa digunakan secara aman oleh publik," katanya.

Dudy juga menyatakan Kemenhub membuka peluang kolaborasi dengan siapa pun yang ingin mendukung pengembangan transportasi umum.

Kemajuan teknologi, menurutnya, tidak bisa dihindari dan harus diantisipasi sejak awal.

"Sehingga kita tidak terlambat dalam menyikapi adanya teknologi-teknologi baru yang dirasakan bermanfaat buat masyarakat," ungkapnya.

Sebelumnya, taksi terbang EHang 216-s menjalani uji coba di Phantom Ground Park PIK 2, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (25/6/2025). Uji coba dilakukan setelah mendapat izin membawa penumpang di kabin.

“Agendanya kita uji terus untuk terbang, supaya ini bisa jadi moda pariwisata bisa, transportasi masa depan bisa, yang mana kita sudah bawa ke Indonesia supaya tidak tertinggal dengan luar negeri,” kata Rudy Salim, Executive Chairman Prestige Aviation, perusahaan yang membawa EHang 216-s ke Indonesia, seperti dilansir Antara.

 

Taksi terbang ini sebelumnya sudah beberapa kali dipamerkan. Uji terbang dilakukan tanpa penumpang atau dengan boneka manusia sebagai pengganti. Kali ini, uji coba dilakukan dengan penumpang asli.

Izin diberikan oleh Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara di bawah Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan.

“Sekarang sudah bisa demo dengan penumpang, demo ini kita memperoleh kepercayaan diri dengan pemerintah, nanti (ke depan) dapat perizinan untuk jalanan komersil baru kita bisa deliver unit,” ujarnya.

EHang 216-s menggunakan tenaga listrik dan dirancang sebagai moda transportasi masa depan. Beberapa negara lain, termasuk China, sudah mengoperasikannya.

Drone besar ini memakai teknologi Autonomous Aerial Vehicle (AAV). Kendaraan tidak membutuhkan pilot manusia. Sistem terbang dikendalikan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).

Dimensi EHang 216-s adalah tinggi 1,77 meter dan lebar 5,61 meter. Daya angkut mencapai 220 kg. Dengan muatan penuh, kendaraan bisa terbang sejauh 35 km, selama 21 menit, dengan kecepatan maksimum 130 km per jam.

Tag:  #taksi #terbang #diuji #coba #kemenhub #kaji #aspek #keamanannya

KOMENTAR