Bos Grab Buka-bukaan Soal Driver Ojol Tak Bisa Jadi Karyawan

- Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi menyatakan pihaknya tidak bisa menyerap secara keseluruhan para mitra pengemudi atau driver menjadi karyawan tetap.

Dia menjelaskan apabila skema karyawan diterapkan, maka perusahaan aplikator hanya mampu menyerap 17 persen.

Hal itu membuat sebagian dari mereka atau driver ojol yang tidak diangkat menjadi pekerja bakal kehilangan pendapatan.

Ilustrasi ojek online atau ojol Grab. Grab Indonesia mengumumkan syarat mitra pengemudi ojol dapat THR 2025

“Kebayang kalau di Indonesia hanya 17 persen yang bisa diserap, yang lain mau ke mana? Bagaimana mereka mendapatkan income?" ujarnya saat acara Media Briefing Rekrutmen Mitra Digital di Jakarta, Selasa (17/6/2025).

Neneng menganalogikan ketika seseorang ingin mendaftar ke perusahaan sebagai karyawan tetap, maka harus siap bekerja mulai dari pukul 08.00 WIB sampai 17.00 WIB.

Sementara jam operasional para mitra driver, tak selalu sesuai dengan waktu tersebut.

Banyak mitra driver yang menyalakan aplikasi (on bid) ketika memiliki waktu yang senggang.

Hal ini juga diamini oleh Menteri UMKM Maman Abdurrahman. Dia menyatakan pada prinsipnya sebagai Menteri UMKM dia berharap menjadi mitra driver Grab hanyalah profesi sementara dan bukan profesi permanen.

Menjadi mitra driver ojek online seperti Grab hanya sebagai tambahan penghasilan bagi masyarakat.

"Di Grab hanyalah profesi sementara dan proses untuk bisa mendapatkan posisi yang lebih baik lagi. Artinya menjadi driver adalah upaya untuk insentif tambahan dari profesi yang lain," katanya.

"Profesi ini profesi yang memberikan ruang untuk mendapatkan tambahan penghasilan," sambungnya.

Tag:  #grab #buka #bukaan #soal #driver #ojol #bisa #jadi #karyawan