OJK Ingatkan Risiko Fraud Meningkat, Tekankan Tata Kelola di Era AI
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan tidak mengatur maupun mengawasi Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih yang tidak memenuhi kriteria sebagai koperasi di sektor jasa keuangan atau open loop.()
10:56
17 Juni 2025

OJK Ingatkan Risiko Fraud Meningkat, Tekankan Tata Kelola di Era AI

— Ketua Dewan Audit Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sophia Wattimena menegaskan, penguatan tata kelola dan integritas di sektor jasa keuangan harus terus dijaga. Terlebih dalam menghadapi tantangan teknologi dan sosial yang makin kompleks.

Sophia menyebut pentingnya tata kelola, mitigasi risiko, serta langkah preventif OJK untuk memperkuat pengawasan dan perlindungan konsumen.

"Potensi fraud akibat serangan cyber di sektor jasa keuangan itu juga meningkat dari tahun ke tahun. Nah ini yang tentunya juga aspek governansinya dalam pengembangan teknologi AI, machine learning itu perlu diperhatikan," kata Sophia di Jakarta, Selasa (17/6/2025), seperti dilansir Antara.

Ia menilai penguatan tata kelola tidak hanya soal pengawasan. Fungsi audit juga mencakup aspek konsultatif dan manajemen risiko.

Menurutnya, audit internal bukan semata mencari kesalahan. Audit dibangun sebagai fungsi assurance untuk melihat ruang perbaikan.

Selain oversight, audit juga berfungsi sebagai advisory dan foresight.

“Tiga fungsi utama yang kami bangun yaitu advisory (insight), audit (oversight), dan manajemen risiko (foresight),” ujar dia.

OJK juga membawa nilai tata kelola ini ke ruang publik. Salah satunya melalui kampanye integritas di kampus.

Pada Senin (16/6/2025), OJK menggelar Student Integrity Campaign (In Camp) di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin. Sebanyak 440 mahasiswa hadir secara luring, dan 420 mahasiswa lainnya mengikuti daring.

Kegiatan ini bagian dari Roadshow Governansi yang digelar OJK di berbagai daerah. Tujuannya memperluas pemahaman publik, terutama anak muda, tentang pentingnya tata kelola dan integritas.

Kampanye ini mengangkat tema "Bareng OJK, Bangun Dunia Keuangan yang Bersih dan Berintegritas." Tujuannya membentuk generasi muda sebagai agen perubahan yang menjunjung tinggi transparansi, akuntabilitas, dan etika dalam hidup sehari-hari maupun di dunia profesional.

OJK berharap pendekatan dialogis ini bisa menumbuhkan nilai integritas tak hanya di tempat kerja, tapi juga dalam karakter generasi muda Indonesia.

Acara ini juga dihadiri Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat Ahmad Yunani, Komite Etik Level Governance OJK Niki Lukviarman, dan Kepala OJK Provinsi Kalimantan Selatan Agus Maiyo.

Tag:  #ingatkan #risiko #fraud #meningkat #tekankan #tata #kelola

KOMENTAR