



Nilai Tukar Rupiah Diproyesikan Melorot Setelah Tensi Israel-Iran Memanas
- Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS atau kurs rupiah diproyeksikan akan melemah hari ini setelah terjadi peningkatan ketegangan di Israel dan Iran.
Pengamat Pasar Uang sekaligus Presiden Direktur PT Doo Financial Futures Ariston Tjendra mengatakan, awal pekan ini, konflik di Timur Tengah akan menjadi sentimen negatif untuk nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Pasar khawatir kalau perang Israel-Iran akan semakin membesar.
Selain itu, kekhawatiran pasar ini terlihat dari aset aman yaitu emas Loco London yang harganya terus naik.
Namun demikian, Ariston bilang, indeks dollar AS sendiri masih mengalami tekanan dan berkonsolidasi di kisaran 98-99. Hal itu disebabkan oleh indeks inflasi konsumen AS dirilis lebih rendah dari ekspektasi pasar dan ekonomi AS mengalami tekanan akibat kebijakan kenaikan tarif Trump.
"Potensi rupiah hari ini bergerak melemah terhadap dollar AS ke arah 16.350, dengan potensi support di sekitar 16.280," ujar dia.
Dihubungi secara terpisah, Analis Mata Uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan, nilai tukar rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS di tengah meningkatnya tensi Iran Israel.
Menurut dia kondisi tersebut memicu sentimen risk off di pasar.
"Range perdagangan rupiah hari ini di kisaran 16.200-16.350," ungkap dia.
Melansir data Bloomberg, pukul 09.13 WIB rupiah berada pada level Rp 16.310 per dollar AS atau melemah 6,5 poin (0,04 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 16.303,5 per dollar AS.
Sementara itu, mengacu pada kurs tengah Jisdor, nilai tukar rupiah pada Jumat (13/6/2025) berada di level Rp 16.293 per dollar AS, atau melemah dibandingkan hari Kamis (12/6/2025) berada di level Rp 16.237 per dollar AS.
Tag: #nilai #tukar #rupiah #diproyesikan #melorot #setelah #tensi #israel #iran #memanas