Jetstar Asia Setop Operasional Akhir Juli 2025, Calon Penumpang Bisa ''Refund''
Ilustrasi pesawat Jetstar.(Dok. Shutterstock/Nokuro)
12:04
11 Juni 2025

Jetstar Asia Setop Operasional Akhir Juli 2025, Calon Penumpang Bisa ''Refund''

- Maskapai penerbangan berbiaya rendah yang berpusat di Singapura, Jetstar Asia, akan menghentikan operasional pada akhir Juli 2025.

Calon penumpang yang terdampak akan ditawarkan pengembalian uang penuh alias refund.

Dikutip dari BBC, Rabu (11/6/2025), Jetstar Asia telah berjuang mempertahankan operasional di tengah meningkatnya biaya, biaya bandara yang tinggi, dan meningkatnya persaingan di kawasan tersebut.

 

 

Maskapai Jetstar mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali secara perdana, Jumat (8/4/2022).dokumentasi Bandara I Gusti Ngurah Rai Maskapai Jetstar mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali secara perdana, Jumat (8/4/2022).

Lebih dari 500 karyawan akan terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK).

Penutupan Jetstar Asia tidak akan memengaruhi operasi Jetstar Airways yang berkantor pusat di Australia, maupun Jetstar Japan, menurut pemegang saham utama Jetstar, Qantas.

Maskapai penerbangan berbiaya rendah ini akan menawarkan layanan yang semakin berkurang selama tujuh minggu ke depan. Calon penumpang pun akan diberi tahu jika penerbangan mereka terdampak.

Penumpang dengan tiket untuk terbang setelah penutupan operasional pada 31 Juli 2025  akan dihubungi oleh maskapai penerbangan.

Beberapa pelanggan yang terdampak dapat dipindahkan ke penerbangan alternatif yang dioperasikan oleh Qantas Group.

Jetstar Asia menyarankan orang-orang yang memesan melalui agen perjalanan atau maskapai penerbangan terpisah untuk menghubungi penyedia tersebut secara langsung.

Sebanyak 16 rute di seluruh Asia akan terdampak oleh penutupan operasional Jetstar Asia, termasuk penerbangan dari Singapura ke destinasi di Malaysia, Indonesia, dan Filipina.

Penutupan divisi penerbangan murah Qantas ini akan memberikan maskapai nasional Australia itu dana sebesar 500 juta dollar Australia untuk berinvestasi dalam memperbarui armada pesawatnya.

Qantas juga akan mengerahkan kembali 13 pesawat Jetstar untuk rute-rute di seluruh Australia dan Selandia Baru.

"Kami telah melihat beberapa biaya pemasok Jetstar Asia meningkat hingga 200 persen, yang telah mengubah basis biayanya secara material," kata CEO Qantas Group Vanessa Hudson dalam sebuah pernyataan.

Maskapai penerbangan murah itu, yang telah mengoperasikan penerbangan selama lebih dari 20 tahun, akan mengalami kerugian sebesar 35 juta dollar Australia pada tahun keuangan ini.

Semua karyawan yang terdampak akan diberikan pesangon.

"Kami memiliki tim luar biasa yang menyediakan layanan pelanggan terdepan di dunia dan kinerja operasional terbaik di kelasnya dan fokus kami adalah mendukung mereka melalui proses ini dan membantu mereka menemukan peran baru dalam industri ini," kata CEO Jetstar Group Stephanie Tully.

Qantas, maskapai penerbangan nasional Australia, akan terus menyediakan penerbangan berbiaya rendah ke Asia melalui Jetstar Airways, yang menawarkan layanan dari Australia ke destinasi di Thailand, Indonesia, dan Jepang, antara lain.

Jetstar Asia diluncurkan pada tahun 2004 saat Qantas berupaya mendapatkan pijakan di pasar perjalanan udara berbiaya rendah yang sedang berkembang di Asia, tetapi telah menghadapi persaingan yang semakin ketat dari gerai berbiaya rendah lainnya termasuk AirAsia dan Scoot.

Tag:  #jetstar #asia #setop #operasional #akhir #juli #2025 #calon #penumpang #bisa #refund

KOMENTAR