Pontianak jadi Kota Masa Depan: Akselerasi Digital untuk UMKM
Kementerian UKM gencarkan digitalisasi UKM hingga ke daerah. (Istimewa)
14:45
5 Juni 2025

Pontianak jadi Kota Masa Depan: Akselerasi Digital untuk UMKM

- Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM memainkan peran strategis dalam perekonomian Indonesia. Menurut data, terdapat lebih dari 65 juta pelaku UMKM, yang menyumbang sekitar 61 persen PDB nasional dan mempekerjakan hampir 97 persen tenaga kerja. 

Namun, hanya sebagian kecil dari mereka yang telah terdigitalisasi. Program seperti Kota Masa Depan menjadi bagian dari upaya pemerintah dan swasta dalam mempercepat adopsi teknologi oleh UMKM, agar lebih adaptif dan kompetitif di pasar global.

Kolaborasi antara Grab Indonesia, OVO, dan Kementerian Usaha Kecil dan Menengah kembali berlanjut melalui program akselerasi digital kota masa depan. Kali ini, Kota Pontianak ditetapkan sebagai kota potensial ke-15 dalam inisiatif nasional tersebut.

Program ini diklaim bertujuan untuk mempercepat transformasi digital UMKM melalui pelatihan, pendampingan, dan akses terhadap ekosistem digital. Di Pontianak, program ini juga melibatkan Kementerian Perdagangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, dan Pemerintah Kota Pontianak.

Menteri UKM, Maman Abdurrahman, menegaskan pentingnya digitalisasi dalam meningkatkan daya saing UMKM di era teknologi. Menurutnya, digitalisasi bukan lagi pilihan, tapi kebutuhan. 

"Program seperti ini mendukung integrasi UMKM ke ekosistem digital, termasuk penggunaan platform marketplace untuk meningkatkan penjualan. UMKM berkontribusi lebih dari 60 persen terhadap PDB nasional dan menyerap 97 persen tenaga kerja, mereka adalah tulang punggung ekonomi Indonesia," ujar Maman dalam pembukaan program di Pontianak.

Dengan tema 'Berani Digital', program ini menjaring ratusan pelaku UMKM dari binaan Dinas Koperasi Kota Pontianak. Sejumlah UMKM telah mengikuti pelatihan daring pada 23 Mei 2025, dengan materi seputar strategi pemasaran digital, fotografi produk, hingga analisis tren penjualan.

Selama program berlangsung, peserta juga mendapat bantuan pengurusan sertifikat halal, pelatihan daring berkelanjutan, serta sesi berbagi pengalaman secara langsung (luring). Berdasarkan data Dinas Koperasi UKM Kalimantan Barat tahun 2024, terdapat lebih dari 4.000 UMKM aktif di Kota Pontianak.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menegaskan kesiapan daerahnya dalam mendukung digitalisasi. "Sejak pandemi, pasar-pasar di Pontianak sudah mulai beralih ke sistem digital. Kami juga membangun rumah kemasan gratis bagi UMKM pemula sebagai bentuk dukungan konkret," ujar Edi.

Salah satu pelaku UMKM, Yaser Mas'ud Attamimi, pemilik Sers Pizza dan Mitra Grab, menyampaikan manfaat yang dirasakannya setelah mengikuti program ini. "Saya jadi tahu cara membuat foto produk yang menarik, strategi promosi yang efektif, dan memahami perilaku konsumen. Ini membantu saya bersaing di tengah kondisi ekonomi yang menantang," katanya.

Neneng Goenadi, Country Managing Director Grab Indonesia, menegaskan bahwa Grab dan OVO terus mendukung UMKM untuk tumbuh melalui teknologi dan pelatihan. "Sejak 2020, Grab telah menciptakan lebih dari 2,3 juta peluang kerja dari digitalisasi UMKM. Kami juga telah menyalurkan lebih dari Rp 1 triliun pembiayaan usaha ke lebih dari 25.000 UMKM melalui program GrabModal Mantul dan OVO Modal Usaha," ujar Neneng.

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #pontianak #jadi #kota #masa #depan #akselerasi #digital #untuk #umkm

KOMENTAR