



Luhut Mengaku Menghakatirkan Hal Ini saat Ditunjuk Jokowi Pimpin Percepatan Pembangunan PLTN
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Ketua Tim Percepatan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)/, Nuclear Energy Program Implementing Organization (NEPIO).
Namun terkait penunjukan itu, Luhut mengaku mengkhawatirkan soal fenomena alam berupa gempa bumi. "Ya, kita pelajari. Karena saya pribadi, technology wise saya tidak perlu khawatir, tapi yang saya khawatir tuh, adalah gempa bumi areanya. Itu gimana? kita udah siap belom? Jepang aja babak belur itu," ujar Luhut saat ditemui beberapa waktu lalu.
Luhut menegaskan, perlu adanya kedisiplinan dalam mengelola PLTN di tanah air. Pasalnya, kata dia, Jepang yang sudah sangat disiplin aja masih gelagapan sama teknologi nuklir.
Atas hal itu, Luhut mengaku perlu persiapan yang matang jika Indonesia benar-benar mau membangun PLTN. Dia tak ingin mengatakan tak setuju terkait rencana itu, hanya saja segala hal yang dilakukan demi kebaikan negara ia jelas menyetujuinya.
Meski begitu, ia juga mengaku akan melempar kepada publik untuk menilai rencana yang akan dilakukan pemerintah ini. "Yang kedua, saya juga lihat kita cukup disiplin tidak untuk mengelola barang seperti ini, jepang aja yang begitu disiplin juga gelagapan," jelas dia.
"Jadi biar aja publik (menilai). Jangan bilang pemerintah tidak setuju, begini, begini, enggak. Kita itu setuju apa aja untuk kebaikan republik ini. Tapi, kita harus cermat melihat itu, dari pengalaman-pengalaman kita yang lalu," tandasnya.
Penunjukan Luhut itu sendiri sebagai ketua percepatan pembangunan PLTN ini berdasarkan pada usulan dari, salah satunya Dewan Energi Nasional (DEN) ESDM yang diajukan ke Presiden Jokowi. Kemudian, persetujuan itu dituangkan dalam Kepmen ESDM Nomor 250.k/hk.02/mem/2021 tentang Tim Persiapan Pembentukan NEPIO.
Itu merupakan tim nasional yang bersifat lintas sektoral untuk percepatan persiapan dan pembangunan PLTN. Anggota dari tim ini terdiri dari ketua dewan pengarah BRIN, menteri/kepala lembaga terkait, anggota DEN ESDM, dan ketua Majelis Pertimbangan Tenaga Nuklir (MPTN).
Tim NEPIO bertanggung jawab kepada presiden dalam rangka persiapan dan pelaksanaan pembangunan PLTN. Tim ini dikerahkan untuk mendukung tercapainya target transisi energi dan emisi nol bersih 2060.
Diketahui, PLTN dipilih pemerintah karena dinilai efisien, penerapan teknologi yang semakin maju serta dapat menciptakan lingkungan yang lebih nyaman untuk masyarakat. Selain ramah lingkungan, PLTN juga jauh lebih baik jika dibandingkan dengan energi seperti udara atau matahari. (*)
Tag: #luhut #mengaku #menghakatirkan #saat #ditunjuk #jokowi #pimpin #percepatan #pembangunan #pltn