Koperasi Bali Bersinergi Dorong Produksi Gula Merah
Ilustrasi gula merah (WIKIMEDIA COMMONS/BP72ZESY)
22:16
22 April 2025

Koperasi Bali Bersinergi Dorong Produksi Gula Merah

Lebih dari 40 koperasi dari berbagai penjuru Bali berkumpul dalam forum bertajuk Investasi Bijak, Bisnis Tangguh, dan Finansial Hebat di Tengah Gejolak Ekonomi yang bersinergi dorong produksi gula merah.

Pada forum yang digelar Sabtu (19/4/2025) lalu di Denpasar itu, tidak sekadar sebagai ajang temu, tapi juga jadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antar koperasi, khususnya dalam mendorong produksi gula merah secara massal sebagai langkah strategis mengurangi ketergantungan impor dan memperkuat ketahanan pangan nasional.

Di tengah dinamika global seperti perang dagang antara China dan Amerika Serikat.

Ilustrasi gula merah atau gula jawa kualitas bagus.SHUTTERSTOCK/ MAHATHIR MOHD YASIN Ilustrasi gula merah atau gula jawa kualitas bagus.

Ketua Koperasi Kana Jonathan Danang Wardhana mengatakan pentingnya fokus pada pemenuhan kebutuhan dalam negeri.

"Kalau bicara ekspor, kita pasti terdampak. Tapi kalau soal kebutuhan internal, itu tetap harus dipenuhi," kata Jonathan dalam keterangannya.

Jonathan juga menjelaskan Koperasi Kana saat ini sedang aktif menjalin kemitraan dengan koperasi-koperasi di Bali. Tujuannya yakni, mengonsolidasikan produksi gula merah agar mencapai skala besar.

“Indonesia masih mengimpor gula dalam jumlah sangat besar, sedangkan konsumsi dalam negeri mencapai 7 juta ton per tahun. Ini peluang sekaligus tantangan bagi kita,” ujarnya.

Saat ini, sentra produksi gula merah Koperasi Kana berada di Kediri, Jawa Timur, dengan kapasitas 30 ton per hari. Namun, dengan semangat kolaborasi antar koperasi, target produksinya ditingkatkan menjadi 100 ton per hari.

Rencana pengembangan pun terus bergulir, termasuk pembangunan pabrik baru di Banyuwangi, Jawa Timur, dan Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

“Koperasi harus lebih dari sekadar simpan-pinjam. Kita perlu masuk ke sektor riil, yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat,” tutur Jonathan.

 

IlustrasiKompas.id Ilustrasi

Ia juga mengapresiasi koperasi-koperasi di Bali yang mengembangkan produk khas, seperti arak Bali yang sudah tembus pasar ekspor.

Tujuan utama forum ini, kata Jonathan, yakni membangun jejaring koperasi yang solid agar bisa menghadirkan solusi nyata.

“Produksi gula merah ini hanyalah awal. Jika semua koperasi bersinergi, kita bisa menjadi pemain utama dalam pemenuhan kebutuhan gula domestik,” ujarnya.

Ia menambahkan gula merah dari Kediri kini banyak digunakan sebagai bahan baku kecap manis.

Potensi bisnis gula merah dalam negeri sangat besar, mengingat tingginya angka impor.

"Melalui inisiatif ini, kami ikut mendukung agenda ketahanan pangan nasional yang dicanangkan pemerintah," tambahnya.

Dalam forum ini, 40 koperasi dari Bali hadir bersama Wakil Ketua Dekopin untuk mendiskusikan peluang kolaborasi sekaligus melihat perkembangan ekonomi terkini.

I Wayan Sumerta dari Pengurus Pusat Dekopin mengatakan pergeseran peran bank dalam perekonomian turut mendorong koperasi tampil lebih aktif.

“Kini pemilik dana dan pengguna dana terhubung langsung dan koperasi menjadi penghubung penting dalam sistem baru ini,” paparnya.

Senada dengan itu, Chief of Agency Officer Koperasi Konsumen Kana Maykel Grey melihat forum ini sebagai peluang emas untuk membangun ekonomi inklusif dan berkelanjutan.

“Koperasi memiliki kekuatan gotong royong luar biasa. Melalui forum ini, kami ingin membuka peluang investasi yang menguntungkan dan berdampak positif bagi anggota dan masyarakat,” jelasnya.

Maykel pun menutup dengan ajakan kolaborasi. “Kami siap membangun kemitraan adaptif, inovatif, dan berkelanjutan. Semoga forum ini jadi awal dari gerakan besar koperasi menuju kemandirian ekonomi yang nyata.

Tag:  #koperasi #bali #bersinergi #dorong #produksi #gula #merah

KOMENTAR