



Ancaman Siber Meningkat, Perusahaan Teknologi Jalin Kolaborasi Perkuat Keamanan Digital
- Ancaman keamanan siber di Indonesia terus menunjukkan tren yang mengkhawatirkan. Situasi ini mendorong pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat sistem keamanan digital nasional.
Mengutip data AwanPintar.id, sepanjang 2024, tercatat sekitar 2,5 miliar serangan siber terjadi di Indonesia, atau setara 158 serangan setiap detik. Jumlah ini melonjak hingga 619,9 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023.
Serangan tersebut mayoritas bertujuan memperoleh akses administratif secara ilegal, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Untuk mengatasi hal ini, salah satu upaya terbaru datang dari perusahaan distribusi teknologi PT Synnex Metrodata Indonesia (SMI) dengan cara mengumumkan kemitraan strategis dengan perusahaan keamanan siber global, eMudhra, untuk menghadirkan solusi Public Key Infrastructure (PKI) di Indonesia.
“Kemitraan kami dengan eMudhra merupakan respon langsung terhadap tantangan keamanan siber yang semakin meningkat yang dihadapi oleh organisasi-organisasi di Indonesia,” ujar Lie Heng, Direktur PT Synnex Metrodata Indonesia, melalui keterangan pers, Selasa (22/4/2025).
“Kami yakin bahwa solusi ini akan mempercepat penguatan keamanan siber di Indonesia,” tambahnya.
Melalui kerja sama ini, SMI akan menjadi distributor dan mitra eMudhra di Indonesia. Kolaborasi tersebut menargetkan sektor-sektor krusial seperti perbankan, jasa keuangan dan asuransi (BFSI), telekomunikasi, pemerintahan, hingga manufaktur.
eMudhra akan menyediakan lima solusi utama berbasis Public Key Infrastructure. Mulai dari solusi tanda tangan digital hingga manajemen siklus hidup sertifikat digital.
“Solusi kami dirancang untuk membangun ketahanan organisasi dan menyediakan standar emas keamanan siber dalam otentikasi serta otorisasi,” ujar Michael Tanong, Presiden Direktur eMudhra Indonesia.
Ia menambahkan bahwa kehadiran eMudhra di Indonesia bertujuan mendukung transformasi digital yang aman dan terpercaya bagi berbagai industri serta telah memenuhi standar regulasi Indonesia.
Selain itu, produk-produk tersebut juga memungkinkan integrasi dengan penyelenggara sertifikasi elektronik (PSRE) dalam negeri.
Dengan kerja sama ini, baik SMI maupun eMudhra berharap dapat mendukung upaya nasional dalam mengatasi ancaman siber yang kian kompleks, serta memperkuat infrastruktur digital di era transformasi digital yang semakin cepat.
Sebelumnya, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung mengatakan, hampir setiap minggu sistem keuangan di Bank Indonesia selalu diganggu serangan siber.
Juda mengatakan, peningkatan serangan siber ini terjadi seiring dengan meningkatnya digitalisasi di sistem pembayaran seperti perbankan.
"Di balik kemajuan digitalisasi yang telah kita capai ada tantangan keamanan siber yang semakin meningkat, kami di Bank Indonesia hampir setiap minggu selalu ada serangan siber di sistem keuangan, itu kita monitor," kata Juda pada 2024 lalu.
Tag: #ancaman #siber #meningkat #perusahaan #teknologi #jalin #kolaborasi #perkuat #keamanan #digital