Respons Tarif Trump, Indonesia Akan Tempuh Jalur Diplomasi dan Negosiasi
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat memberikan keterangan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (25/3/2025).(Dok. Sekretariat Presiden)
20:04
6 April 2025

Respons Tarif Trump, Indonesia Akan Tempuh Jalur Diplomasi dan Negosiasi

- Pemerintah Indonesia akan menempuh jalur diplomasi dan negosiasi atas kebijakan tarif yang dilancarkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Terbaru, pada Minggu (6/4/2025), pemerintah telah mengadakan rapat virtual yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyikapi kebijakan tarif impor AS.

Rapat turut diikuti Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar, serta sejumlah Wakil Menteri dan perwakilan kementerian/lembaga.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengumumkan tarif impor baru dalam acara di Rose Garden, Gedung Putih, Washington DC, 2 April 2025. Barang yang kena dampak kebijakan tarif trump.AFP/BRENDAN SMIALOWSKI Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengumumkan tarif impor baru dalam acara di Rose Garden, Gedung Putih, Washington DC, 2 April 2025. Barang yang kena dampak kebijakan tarif trump.

Dalam keterangan pers usai rapat, Menko Airlangga menyatakan bahwa pemerinyah Indonesia tidak akan mengambil langkah retaliasi atau pembalasan atas kebijakan tarif impor Trump tersebut.

Indonesia juga menempuh jalur diplomasi dan negosiasi untuk mencari solusi yang saling menguntungkan bagi kedua negara.

“Kita dikenakan waktu yang sangat singkat, yaitu 9 April, diminta untuk merespons. Indonesia menyiapkan rencana aksi dengan memperhatikan beberapa hal, termasuk impor dan investasi dari Amerika Serikat,” ujar Airlangga dalam keterangan tertulis.

Airlangga mengatakan, pendekatan tersebut diambil dengan mempertimbangkan kepentingan jangka panjang hubungan perdagangan bilateral, serta untuk menjaga iklim investasi dan stabilitas ekonomi nasional.

Pemerintah juga mencermati potensi dampak kebijakan tarif terhadap sejumlah sektor industri padat karya berorientasi ekspor, seperti industri apparel (pakaian dan perlengkapan) dan alas kaki.

Sektor-sektor tersebut, kata Airlangga, dinilai rentan terhadap fluktuasi pasar global.

“Sehingga pemerintah berkomitmen untuk terus memberikan dukungan melalui berbagai insentif yang tepat sasaran untuk menjaga daya saing dan keberlangsungan usaha,” kata Airlangga.

Ilustrasi industri tekstil. SHUTTERSTOCK/AIPCREATIVE Ilustrasi industri tekstil.

Pemerintah juga akan terus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait, termasuk asosiasi pelaku usaha untuk memastikan bahwa suara industri dalam negeri turut menjadi bagian dari proses perumusan strategi kebijakan.

Rapat dengan asosiasi pelaku usaha rencananya digelar pada Senin (7/4/2025).

Di sisi lain, Airlangga mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto memerintahkan agar Indonesia mengirim surat ke AS sebelum 9 April 2025.

Diketahui, Trump mengumumkan kebijakan tarif bagi sejumlah negara, termasuk Indonesia, pada Kamis (3/4/2025). Dalam pengumuman tersebut, Indonesia dikenai tarif impor Trump sebesar 32 persen.

Terdapat beberapa produk yang dikecualikan dari tarif resiprokal yakni antara lain barang yang dilindungi 50 USC 1702(b), misalnya barang medis dan kemanusiaan, produk yang telah dikenakan tarif berdasarkan Section 232 yaitu baja, aluminium, mobil dan suku cadang mobil, produk strategis yaitu tembaga, semikonduktor, produk kayu, farmasi, bullion (logam mulia), serta energi dan mineral tertentu yang tidak tersedia di Amerika Serikat.

Kebijakan tarif impor Trump itu juga diterapkan ke 180 negara lain. Beberapa negara telah menyiapkan serangan balik sebelum kebijakan tarif Trump berlaku pada 9 April 2025.

Editor: Nirmala Maulana Achmad

Tag:  #respons #tarif #trump #indonesia #akan #tempuh #jalur #diplomasi #negosiasi

KOMENTAR