



Wamentan soal Danantara: RI Punya Dana Besar Tanpa Ngemis Investasi Negara Lain
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengatakan, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara dibentuk untuk mengkonsolidasi kekayaan Indonesia.
Sudaryono mengatakan Danantara dibentuk agar Indonesia memiliki dana besar untuk investasi.
Politikus Partai Gerindra tersebut menyampaikan tujuan dibentuknya Danantara saat acara forum group discussion (FGD) Organisasi Pengusaha Indonesia di Belanda yang digelar di Jakarta, Kamis (20/2/2025).
Danantara menjadi pengelola investasi milik pemerintah dari BUMN seperti Bank Mandiri, BRI, PLN, Pertamina, BNI, Telkom Indonesia, dan MIND ID. Namun, masyarakat khawatir Danantara bermasalah sehingga menyerukan tarik uang dari bank BUMN.
“(Soal) Danantara (untuk) mengonsolidasi kekayaan negara kita. Banyak negara melakukan. China melakukan, Singapura melakukan, Qatar melakukan, Norwegia akan melakukan,” tutur Sudaryono.
Sudaryono melanjutkan, Danantara dibentuk agar Indonesia tidak mengemis ke negara lain.
“Nanti jadi sovereign (kedaulatan) kita. Sehingga kita punya dana besar dan kita bisa melakukan hal-hal yang besar tanpa harus mengemis investasi dari negara lain,” kata dia.
Sudaryono mengatakan, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan agar tidak bergantung investasi dari negara lain.
“Kita nunggu investasi, nanti akhirnya kita berharap, negara ini mungkin kasih investasi, ini dia janji-janji, belum tentu dipenuhi. Sehingga Presiden mau, ‘ya sudah, kita kan negara kaya nih. Kita investasi’,” ucap Sudaryono.
Sudaryono mengatakan, banyak pengusaha yang investasi di Indonesia, lalu uangnya disimpan di luar negeri
“Banyak di antara mereka yang mendapatkan kredit dari bank dalam negeri Indonesia. Begitu usaha, ekspor komoditi, duitnya enggak ditransfer balik ke sini, disimpan di bank di luar negeri sana. Kita dapat apa, Pak?” ujar Sudaryono.
Sehingga, Indonesia ingin mencontoh Thailand, di mana hasil ekspor disimpan di dalam negeri.
“Kita ini kan ibarat desa. Desa kita menghasilkan kangkung. Kangkungnya kita jual ke desa lain. Tapi duitnya enggak balik ke desa sini. Ya sampai kapan pun enggak dapat apa-apa,” kata dia.
Adapun BPI Danantara dipersiapkan Presiden Prabowo guna mengelola aset-aset bernilai besar.
Prabowo mengatakan, tujuan pembentukan Danantara untuk mengoptimalkan pengelolaan aset negara melalui konsolidasi dalam suatu dana investasi nasional.
"Danantara adalah konsolidasi semua kekuatan ekonomi kita yang ada di pengelolaan BUMN. Itu nanti akan dikelola dan kita beri nama Danantara," ujar Prabowo, dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/2/2025).
Sebagai badan pengelola investasi, Danantara mengelola aset-aset BUMN jumbo yang selama ini dianggap paling menguntungkan maupun vital maupun bernilai strategis.
Ada tujuh BUMN yang telah tergabung dalam Danantara sebagai tahap awal, antara lain Bank Mandiri, BRI, PLN, Pertamina, BNI, Telkom Indonesia, dan MIND ID.
Pemerintah menargetkan aset yang dikelola Danantara BUMN mencapai lebih dari 900 miliar dollar AS (sekitar Rp 14.000 triliun). Sementara itu, investasi awal yang disiapkan mencapai 20 miliar dollar AS (sekitar Rp 325,8 triliun).
Tag: #wamentan #soal #danantara #punya #dana #besar #tanpa #ngemis #investasi #negara #lain