



BKSAP DPR dan Komite Perdagangan Uni Eropa Sepakati Percepatan Perjanjian IEU-CEPA, Bisa Naikkan Nilai Perdagangan hingga USD 2 Miliar
– Perwakilan DPR dan Komite Perdagangan Internasional Uni Eropa sepakat untuk mendorong percepatan perjanjian Indonesian-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Ravindra Airlangga. Dia menuturkan, IEU-CEPA saat ini telah mencapai progres 80 persen kesepakatan teks perjanjian.
"Jika perjanjian ini terselesaikan, potensi peningkatan nilai perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa diperkirakan mencapai 2 miliar dolar AS," kata Ravindra kepada wartawan, Selasa (18/2).
Anggota DPR fraksi Partai Golkar itu mengatakan, selain pembahasan percepatan perjanjian IEU-CEPA, delegasi BKSAP juga membahas kebijakan ReFuel Eviation Uni Eropa bersama perwakilan parlemen Uni Eropa.
Menurut dia, pertemuan dengan perwakilan Uni Eropa penting untuk meningkatkan penggunaan Sustainable Aviation Fuel (SAF) di sektor transportasi udara.
"Kami meminta agar biofuel yang berasal dari palm fatty acid distillate (PFAD) Indonesia dapat diterima sebagai bahan baku berkelanjutan dalam pasar aviasi Uni Eropa," jelasnya.
Ravindra menjelaskan, PFAD Indonesia penting diterima Eropa, karena ICAO telah mengakui bahan baku ini memenuhi standar SAF.
Selain soal IEU-CEPA dan PFAD, pertemuan BKSAP dengan parlemen Uni Eropa juga membahas pentingnya peran ASEAN dalam menjaga stabilitas kawasan.
Hal itu dibahas saat delegasi BKSAP bertemu dengan Ketua Komite Internasional Parlemen Eropa, David McAllister dan Ketua Relasi ASEAN, Wouter Beke.
"Mereka juga menegaskan komitmen terhadap 'rules-based order' dalam hubungan antarnegara. Termasuk dalam penyelesaian sengketa maritim terkait dengan 'nine-dash line' yang harus diselesaikan melalui mekanisme United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS),” ujarnya.
Dalam pertemuan itu juga dibahas implementasi lima poin konsensus (five-point consensus) dalam penyelesaian krisis Myanmar. "Delegasi Indonesia dan Uni Eropa menyatakan keyakinan bahwa proses ini dapat berjalan lancar," urai Ravindra.
Pertemuan BKSAP dengan Parlemen Uni Eropa diakhiri dengan pembahasan proses aksesi Indonesia ke Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), bersama Wapres Parlemen Eropa, Martin Housik. Karena itu, ia menegaskan pentingnya Indonesia masuk dalam keanggotaan OECD untuk meningkatkan kepercayaan global.
“Pertemuan ini mencerminkan komitmen kuat antara Indonesia dan Uni Eropa dalam memperkuat kerja sama di berbagai sektor strategis demi kepentingan bersama,” pungkas Ravindra.
Tag: #bksap #komite #perdagangan #eropa #sepakati #percepatan #perjanjian #cepa #bisa #naikkan #nilai #perdagangan #hingga #miliar