Prabowo Umumkan Capaian Ekonomi dan Kebijakan Baru: Devisa Hasil Ekspor Wajib 100% di Dalam Negeri
Presiden Prabowo Subianto saat memberikan keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/2/2025).(Dok. Sekretariat Presiden)
15:16
17 Februari 2025

Prabowo Umumkan Capaian Ekonomi dan Kebijakan Baru: Devisa Hasil Ekspor Wajib 100% di Dalam Negeri

– Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan sejumlah capaian ekonomi terbaru dalam rapat kabinet terbatas yang dipimpinnya, termasuk pertumbuhan ekonomi yang tetap di atas rata-rata dunia dan inflasi yang terkendali.

Prabowo juga mengumumkan kebijakan strategis baru, salah satunya kewajiban penempatan 100% devisa hasil ekspor (DHE) sumber daya alam di dalam negeri.

“Saya sangat gembira bahwa perekonomian kita terkendali. Inflasi kita salah satu yang terendah di dunia, dan pertumbuhan kita tetap di atas rata-rata,” ujar Prabowo dalam pernyataannya di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (17/2/2025).

Devisa Hasil Ekspor Wajib Disimpan di Dalam Negeri

Pemerintah resmi menetapkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2025, yang mengatur bahwa seluruh devisa hasil ekspor sumber daya alam harus disimpan dalam sistem keuangan nasional selama 12 bulan sejak penempatan dalam rekening khusus di bank nasional.

Kebijakan ini berlaku untuk sektor pertambangan (kecuali minyak dan gas bumi), perkebunan, kehutanan, dan perikanan.

Dengan kebijakan ini, pemerintah memperkirakan devisa hasil ekspor akan bertambah sekitar 80 miliar dolar AS dalam tahun ini, dan lebih dari 100 miliar dolar AS setelah satu tahun kebijakan berlaku.

“Selama ini, dana devisa hasil ekspor kita banyak disimpan di luar negeri. Dengan kebijakan ini, kita memperkuat cadangan devisa dan stabilitas nilai tukar,” tegas Prabowo.

Stimulus Ekonomi untuk Pertumbuhan

Selain kebijakan devisa, pemerintah juga mengumumkan sejumlah langkah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2025.

Kebijakan tersebut meliputi:
- Kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2024
- Optimalisasi penyaluran bantuan sosial (bansos) pada Februari dan Maret 2025
- Pencairan tunjangan hari raya (THR) bagi ASN dan pekerja swasta pada Maret 2025
- Diskon harga tiket pesawat, tarif tol, dan program belanja saat Ramadan
- Subsidi pajak dan insentif bagi kendaraan listrik serta sektor padat karya
- Optimalisasi program makan bergizi gratis
- Peningkatan produksi beras melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk panen padi

“Kami ingin memastikan bahwa daya beli masyarakat tetap kuat, terutama menjelang bulan Ramadan,” kata Prabowo.

Transformasi Ekonomi dan Investasi Nasional

Pemerintah juga menyiapkan kebijakan jangka panjang untuk memperkuat daya saing dan transformasi ekonomi.

Salah satu langkah utama adalah pembentukan Dana Investasi Nasional bernama Danantara (Daya Anagata Nusantara), yang akan mengelola kekuatan ekonomi BUMN.

“Danantara adalah kekuatan ekonomi masa depan Indonesia. Kekayaan negara akan dikelola dan dihemat untuk anak cucu kita,” jelas Prabowo.

Selain itu, pemerintah akan meluncurkan Bank Emas Indonesia pada 26 Februari 2025 untuk mengelola kekayaan emas nasional yang selama ini lebih banyak mengalir ke luar negeri.

 

Kebijakan Internasional: BRICS dan OECD

Indonesia juga memperkuat kerja sama internasional dengan bergabung dalam kelompok BRICS dan menyelesaikan perundingan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan Uni Eropa.

“Kita telah diterima di BRICS dan sedang menjalani proses transisi. Selain itu, kita juga akan segera menyelesaikan pendaftaran ke OECD,” ujar Prabowo.

Dengan berbagai kebijakan strategis ini, Prabowo optimistis ekonomi Indonesia akan semakin kuat di bulan-bulan dan tahun-tahun mendatang.

“Kesulitan pasti ada, tantangan pasti ada, tapi dengan kerja sama yang baik dan niat tulus, kita akan mencapai keberhasilan,” tutupnya.

 

Tag:  #prabowo #umumkan #capaian #ekonomi #kebijakan #baru #devisa #hasil #ekspor #wajib #dalam #negeri

KOMENTAR