Dunia di Ambang Krisis Pangan, Menteri Pertanian Ungkap Ada 58 Negara Kesulitan Pangan
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Jakarta (28/9). Foto : Hilmi/Jawa Pos
15:18
28 September 2024

Dunia di Ambang Krisis Pangan, Menteri Pertanian Ungkap Ada 58 Negara Kesulitan Pangan

Dunia sedang menghadapi ancaman krisis pangan. Untungnya tidak ada nama Indonesia dalam daftar tersebut. Namun jika tidak hati-hati dalam mengelola pertanian, Indonesia bisa jadi masuk dalam negara yang mengalami kesulitan pangan.

Informasi mengenai ancaman krisis pangan itu disampaikan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman di HUT ke-26 & Rakernas ke-20 Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) di Jakarta pada Sabtu (28/9).
"Kondisi dunia sekarang terjadi krisis pangan dan energi. Pangan kita juga terjadi masalah," katanya.

Amran mengatakan indikator krisis pangan bukan hanya pada 58 negara kesulitan pangan. Tetapi negara yang selama ini jadi pemasok beras, juga mengalami penurunan produktivitas. Dia mencontohkan di Vietnam terjadi penurunan produksi pangan yang cukup signifikan. Diantaranya adalah adanya fenomena elnino.

Dia mengatakan ancaman elnino beberapa tahun terakhir ini cukup dahsyat. Bahkan di Indonesia, menjadi elnino yang terburuk sejak Indonesia merdeka. Lahan pertanian yang sudah disiapkan untuk menanam padi, tidak bisa ditanami. "Karena hujannya tidak turun," tuturnya.

Kondisi itu menyebabkan sebagian masyarakat Indonesia kesulitan membeli beras. Seperti diketahui pada Januari lalu masyarakat antre beli beras. Pembelian beras dibatasi, karena stoknya menurun. Kondisi serupa masih terus terjadi pada bulan Februari.

Setelah ditelusuri, ada kebijakan yang salah. Diantaranya adalah pengurangan alokasi pupuk bersubsidi. Akhirnya aturan pupuk bersubsidi diubah. Sehingga alokasi pupuk subsidi naik kembali di angka sekitar 9 jutaan ton. Strategi lainnya adalah pompanisasi. Sawah yang kekeringan, dialiri air dari sungai Bengawan Solo, sungai Brantas, dan lainnya.

Amran bersyukur memasuki Maret sudah mulai panen. Sampai akhirnya stok beras kembali normal. Kondisi ini bisa dipertahankan sampai lebaran lalu. Dan terus berlangsung sampai sekarang. Dia mengatakan suplai pupuk akan dijaga tetap mencukupi pada tahun depan.

Dalam kesempatan yang sama Ketua Umum PSMTI Wilianto Tata siap mendukung program pemerintah. "Termasuk program pemerintah baru Prabowo-Gibran nanti," katanya. Wilianto juga sepakat bahwa pertanian itu penting. Selama dibutuhkan oleh negara, PSMTI siap turun ikut membantu program pertanian pemerintah.

Editor: Mohamad Nur Asikin

Tag:  #dunia #ambang #krisis #pangan #menteri #pertanian #ungkap #negara #kesulitan #pangan

KOMENTAR