Eramet, Perusahaan Tambang Prancis, Berencana Eksplorasi Nikel di Sulsel dan Papua
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P Roeslani saat bertemu CEO Eramet Group Christel Bories di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM pada Senin (3/2/2025) (Dok. Kementerian Investasi/BKPM)
13:20
5 Februari 2025

Eramet, Perusahaan Tambang Prancis, Berencana Eksplorasi Nikel di Sulsel dan Papua

- Perusahaan pertambangan asal Prancis, Eramet, berencana melakukan ekspansi eksplorasi nikel di Indonesia.

Rencana ini dibahas dalam pertemuan antara CEO Eramet Group, Christel Bories, dan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P Roeslani.

Pertemuan berlangsung di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM pada Senin, 3 Februari 2025.

Menteri Rosan menjelaskan, saat ini Eramet berstatus kontraktor di Weda Bay Industrial Park.

Kawasan ini merupakan industri terpadu untuk pengolahan logam berat di Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara.

"Mereka ingin mengembangkan, tidak hanya sebagai kontraktor tapi juga bisa sebagai ikut mengembangkan untuk bisa mempunyai production ya di kita," ujar Rosan, dilansir dari YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (4/2/2025).

Rosan menambahkan, Eramet akan berkolaborasi dengan BUMN.

"Kita koordinasikan karena sebagai menteri investasi kan kita memfasilitasi dari keinginan Eramet untuk terus mengembangkan footprint-nya yang ada di Indonesia," lanjutnya.

CEO Eramet juga memaparkan rencana investasinya di Indonesia. Rencana tersebut mencakup penambahan wilayah eksplorasi baru di Sulawesi Selatan dan Papua.

Langkah ini bertujuan mendukung keberlanjutan pasokan bahan baku industri hilirisasi.

Menteri Rosan menegaskan, pemerintah Indonesia akan terus fokus pada pengembangan industri hilirisasi.

"Diharapkan Eramet dapat mengelola sumber daya secara bertanggung jawab dengan tujuan akhir membangun rantai pasok yang kuat di Indonesia," tambahnya.

 

Sebelumnya, CEO Eramet Indonesia, Jérôme Baudelet, mengungkapkan keyakinannya bahwa Indonesia akan menjadi produsen nikel terbesar di dunia dalam satu dekade ke depan.

Pertumbuhan signifikan dalam produksi nikel Indonesia beberapa tahun terakhir mendukung keyakinan ini.

Berdasarkan data Eramet pada 2023, Indonesia telah menyuplai 55 persen dari total produksi nikel global.

"Kami sangat percaya bahwa Indonesia akan terus menjadi pusat produksi nikel global dalam 10 tahun ke depan. Sebanyak 70 persen dari produksi nikel dunia nantinya akan berasal dari Indonesia," ujar Jérôme, dikutip dari siaran pers Rabu (6/11/2024).

Sebagai informasi, Eramet merupakan perusahaan pertambangan global yang mengelola berbagai sumber daya mineral seperti mangan, nikel, dan litium.

Perusahaan ini berkomitmen mendukung pertumbuhan industri berkelanjutan.

Sejak 17 tahun lalu, Eramet aktif di Indonesia, khususnya di sektor eksplorasi nikel di Halmahera Tengah, Maluku Utara.

Editor: Dian Erika Nugraheny

Tag:  #eramet #perusahaan #tambang #prancis #berencana #eksplorasi #nikel #sulsel #papua

KOMENTAR