Nasabah Bisnis Emas BSI Dikuasai Gen Z dan Milennial
Bisnis emas Bank Syariah Indonesia. (BSI untuk Jawa Pos)
00:45
5 Februari 2025

Nasabah Bisnis Emas BSI Dikuasai Gen Z dan Milennial

–Bisnis emas PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menunjukkan kinerja yang solid. Tumbuh double digit didorong gadai dan cicil emas. Di sisi lain, penyaluran pembiayaan berkelanjutan terus digenjot.

Direktur Sales and Distribution BSI Anton Sukarna memperkiarakan, tren harga emas akan terus meningkat dengan rata-rata pertumbuhan 20-30 persen per tahun. Seiring dengan daya tarik emas sebagai instrumen investasi safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi global. Hingga Desember 2024, bisnis emas BSI melonjak 78,17 persen year-on-year (YoY) mencapai Rp 12,8 triliun.

Perseroan akan terus mengoptimalisasi bisnis emas. Sekaligus meningkatkan literasi investasi emas yang aman dan mudah bagi masyarakat. Mengingat, belakangan ini marak penipuan dan investasi bodong yang menjanjikan imbal hasil yang tinggi.

”Emas terbukti nilainya tidak terpengaruh dengan inflasi yang terjadi setiap tahun,” kata Anton.

Demografi nasabah bisnis emas BSI dikuasai oleh gen Z dan milennial mencapai sekitar 50 persen dari total nasabah bisnis emas. Khususnya, cicil emas. Fungsi hedging dan likuid menjadi alternatif investasi jangka menengah.

Selain cicil dan gadai emas, BSI juga menyediakan layanan titipan dan perdagangan emas. Terbaru, juga memperkenalkan emas batangan BSI Gold. Yang disiapkan sebagai komoditi perdagangan emas jika BSI telah mengantongi izin Bullion Bank dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

”Nasabah tidak perlu khawatir apabila nanti membutuhkan dana cepat, bisa menggadaikan emas di BSI tanpa harus menjual emas yang sudah dimiliki,” terang Anton.

Bank syariah hasil merger tiga entitas Himbara itu juga mendorong ekonomi hijau. Salah satunya melalui pembiayaan berkelanjutan yang menyasar kendaraan ramah lingkungan atau electric vehicle (EV). Hingga Desember 2024, portofolio pembiayaan kendaraan listrik menembus Rp 171 miliar. Melesat 476 persen secara tahunan.

”BSI terus mendorong momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sedang menuju ekonomi hijau dan berkelanjutan melalui NZE (Net Zero Emission), juga memprioritaskan pembangunan rendah karbon yang inklusif,” ucap Wakil Direktur Utama BSI B T. Ananta.

 Apalagi, didukung insentif pemerintah terkait pajak penjualan barang mewah (PPNBM) dan pajak pertambahan nilai tanggung pemerintah (PPN DTP) untuk EV sebesar Rp 11,4 triliun. BSI akan memanfaatkan kebijakan itu dengan menyasar segmen-segmen potensial. Seperti institusi pelat merah, swasta, serta area komersial di kota-kota besar.

Editor: Latu Ratri Mubyarsah

Tag:  #nasabah #bisnis #emas #dikuasai #milennial

KOMENTAR