30
Ilustrasi pengisian token listrik. Pakai BRImo, pembelian token listrik kini menjadi lebih mudah dan praktis. Foto: Dery Ridwansah/ JawaPos.com
13:18
3 Februari 2025
RI Alami Deflasi 0,76 Persen pada Januari 2025, Disumbang Kebijakan Diskon Tarif Listrik 50 Persen
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,76 secara bulanan atau month to month (mtm) dan tahun kalender year to date (ytd) pada Januari 2025. Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan deflasi ini terjadi karena penurunan indeks harga konsumen (IHK) dari 106,80 pada Desember 2024 menjadi 105,99 pada Januari 2025. Dia menjelaskan, pada bulan Januari, angka bulanan, month to month, dan tahun kalender year to date akan sama karena pembandingnya sama yaitu di bulan Januari 2025. Sementara itu, secara year on year (yoy), terjadi inflasi sebesar 0,76 persen. "Deflasi bulanan pada Januari 2025 ini merupakan deflasi pertama setelah terakhir kali terjadi di September 2024," kata Amalia dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin (3/2). Lebih lanjut, Amalia juga membeberkan bahwa kelompok penyumbang deflasi bulanan terbesar adalah dari kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang deflasinya sebesar 9,16 persen dan ini memberikan andil deflasi sebesar minus 1,44 persen. "Komoditas yang dominan menjadi pendorong deflasi kelompok ini adalah tarif listrik yang andilnya terhadap deflasi sebesar 1,47 persen," bebernya. Selain itu, komoditas lain yang juga memberikan andil deflasi adalah tomat dengan deflasi sebesar 0,03 persen, ketimun, tarif kereta api, dan tarif angkutan udara dengan andil deflasi masing-masing 0,01 persen. Namun demikian, kata Amalia, ada komoditas yang memberikan andil deflasi. Antara lain cabai merah dan cabai rawit yang andil deflasinya masing-masing adalah sebesar 0,19 persen dan 0,17 persen. "Selanjutnya, ikan segar, minyak goreng, dan bensin memberikan andil deflasi masing-masing 0,03 persen," ujarnya. Sementara itu, inflasi bulan ke bulan atau month to month menurut komponen. Amalia menjelaskan bahwa deflasi yang terjadi pada Januari 2025 jika dilihat berdasarkan komponennya adalah karena didorong oleh komponen harga diatur pemerintah. Di mana, komponen inti tercatat mengalami inflasi sebesar 0,30 persen dan memberikan andil inflasi sebesar 0,20 persen. Adapun komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah minyak goreng, emas perhiasan, biaya sewa rumah, kopi bubuk, mobil, dan sepeda motor. Berikutnya adalah kelompok untuk komponen harga diatur pemerintah yang mengalami deflasi sebesar 7,38 persen dan memberikan andil deflasi sebesar 1,44 persen terutama karena tarif listrik, tarif angkutan udara, dan tarif kereta api. Untuk komponen harga bergejolak mengalami inflasi sebesar 2,95 persen, komponen ini memberikan andil inflasi sebesar 0,48 persen. "Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada komponen harga bergejolak adalah cabai merah, cabai rawit, dan daging ayam ras," pungkasnya.
Editor: Bintang Pradewo
Tag: #alami #deflasi #persen #pada #januari #2025 #disumbang #kebijakan #diskon #tarif #listrik #persen