Harga Referensi Minyak Sawit Melemah, Salah Satunya karena Permintaan India Turun
Ilustrasi sawit. (SHUTTERSTOCK/KYTan)
12:44
3 Februari 2025

Harga Referensi Minyak Sawit Melemah, Salah Satunya karena Permintaan India Turun

- Kementerian Perdagangan Republik Indonesia telah merilis harga referensi (HR) untuk komoditas minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) pada Februari 2025.

HR CPO yang digunakan untuk penetapan bea keluar (BK) dan tarif Badan Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BLU BPDP-KS) ditetapkan sebesar 955,44 dollar AS per metrik ton (MT).

Angka ini mengalami penurunan sebesar 104,10 dollar AS atau 9,82 persen dibandingkan dengan HR CPO periode 1-31 Januari 2025, yang tercatat sebesar 1.059,54 dollar AS/MT.

“Penurunan HR CPO tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu penurunan permintaan terutama dari India dan penurunan harga minyak nabati lainnya seperti minyak kedelai dan rapeseed,” ujar Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Isy Karim, dalam keterangan tertulisnya, Senin (3/2/2025).

Penetapan HR CPO tercantum dalam Keputusan Menteri Perdagangan (Kepmendag) Nomor 123 Tahun 2025.

Sumber harga untuk penetapan HR CPO diperoleh dari rata-rata harga selama periode 25 Desember hingga 24 Januari 2024, yang mencakup bursa CPO di Indonesia sebesar 867,83 dollar AS/MT, bursa CPO di Malaysia sebesar 1.043,05 dollar AS/MT, dan pasar lelang CPO Rotterdam sebesar 1.253,90 dollar AS/MT.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 46 Tahun 2022, jika terdapat perbedaan harga rata-rata pada tiga sumber harga lebih dari 40 dollar AS, maka perhitungan HR CPO menggunakan rata-rata dari dua sumber harga yang menjadi median dan sumber harga terdekat dari median.

Oleh karena itu, harga referensi ditetapkan berdasarkan bursa CPO di Malaysia dan Indonesia.

“Saat ini, HR CPO turun mendekati ambang batas sebesar 680 dollar AS/MT. Oleh karena itu, merujuk pada PMK yang berlaku saat ini, pemerintah mengenakan BK CPO sebesar 124 dollar AS/MT dan pungutan ekspor (PE) CPO sebesar 7,5 persen dari HR CPO Februari 2025, yaitu sebesar 71,6581 dollar AS/MT,” jelas Isy.

Di sisi lain, harga referensi biji kakao untuk periode yang sama ditetapkan sebesar 11.102,84 dollar AS/MT, meningkat sebesar 553,25 dollar AS atau 5,24 persen dari bulan sebelumnya.

Hal ini juga berdampak pada peningkatan Harga Patokan Ekspor (HPE) biji kakao pada Februari 2025 menjadi 10.600 dollar AS/MT, naik 540 dollar AS atau 5,36 persen dibandingkan periode sebelumnya.

Namun, meskipun terjadi peningkatan harga, BK biji kakao tetap sebesar 15 persen sesuai dengan Kolom 4 Lampiran Huruf B pada PMK Nomor 38 Tahun 2024.

Peningkatan HR dan HPE biji kakao dipengaruhi oleh peningkatan permintaan yang tidak diimbangi dengan peningkatan produksi, terutama akibat penurunan produksi biji kakao dari produsen utama di wilayah Afrika Barat.

Editor: Nirmala Maulana Achmad

Tag:  #harga #referensi #minyak #sawit #melemah #salah #satunya #karena #permintaan #india #turun

KOMENTAR