Geger PHK, Karyawan Google Tuntut Kejelasan Keamanan Kerja
Ilustrasi Google Search. Ribuan karyawan Google menandatangani petisi yang menuntut kepastian keamanan kerja di tengah kekhawatiran pemutusan hubungan kerja (PHK) lebih lanjut.(Unsplash/Solen Feyissa)
20:48
2 Februari 2025

Geger PHK, Karyawan Google Tuntut Kejelasan Keamanan Kerja

- Ribuan karyawan Google menandatangani petisi yang menuntut kepastian keamanan kerja di tengah kekhawatiran pemutusan hubungan kerja (PHK) lebih lanjut.

Dilansir dari CNBC, petisi ini muncul setelah Chief Financial Officer (CFO) baru, Anat Ashkenazi, menegaskan prioritasnya untuk melakukan pemangkasan biaya seiring dengan ekspansi investasi Google di infrastruktur kecerdasan buatan (AI) pada 2025.

Petisi untuk Kejelasan dan Jaminan Pesangon

Dalam petisi yang ditandatangani lebih dari 1.250 karyawan di Amerika Serikat dan Kanada, mereka menyampaikan keresahan atas ketidakstabilan yang memengaruhi kualitas dan produktivitas kerja.

Para pekerja menuntut CEO Google, Sundar Pichai, untuk memberikan opsi pengunduran diri sukarela (buyout) sebelum melakukan PHK serta menjamin pesangon bagi mereka yang terkena dampaknya.

"Gelombang PHK yang terus berlangsung membuat kami merasa tidak aman dalam bekerja. Google berada dalam posisi finansial yang kuat, tetapi kehilangan begitu banyak rekan kerja tanpa alasan yang jelas membuat situasi ini semakin menyakitkan," demikian isi petisi, dikutip Minggu (2/2).

Kebijakan Baru dan Kekhawatiran Karyawan

Sejak Oktober 2024, Ashkenazi menyatakan komitmennya untuk terus mencari peluang efisiensi biaya. Hal ini memicu kekhawatiran di kalangan karyawan yang menginginkan transparansi terkait rencana perusahaan.

 

Meskipun sudah ada tekanan dari internal untuk meminta kejelasan, hingga saat ini manajemen belum memberikan rincian lebih lanjut.

Selain itu, petisi juga menyoroti kekhawatiran terkait sistem penilaian kinerja tahunan Google, Google Reviews and Development (GRAD). Para karyawan meminta agar perusahaan tidak menggunakan sistem penilaian ini sebagai alat untuk mengeliminasi pegawai secara sistematis.

Juru bicara Google membantah adanya distribusi peringkat yang dipaksakan dalam sistem GRAD dan menegaskan bahwa setiap karyawan dinilai berdasarkan performa, peran, dan tingkatannya.

Severance Package, Perbandingan dengan PHK 2023

Petisi ini juga menuntut agar Google menjamin pesangon bagi karyawan yang terkena PHK dengan skema yang sama seperti Januari 2023.

Saat itu, lebih dari 12.000 karyawan diberhentikan dengan kompensasi berupa gaji 16 minggu ditambah dua minggu untuk setiap tahun masa kerja mereka.

Namun, dalam gelombang PHK berikutnya, pesangon yang diterima karyawan bervariasi dan tidak ada jaminan yang konsisten.

Investasi AI dan Dampaknya terhadap SDM

Google saat ini tengah mempercepat investasinya dalam infrastruktur AI untuk menghadapi persaingan ketat di industri teknologi. Namun, langkah ini berdampak pada pengurangan tenaga kerja di berbagai divisi.

Para karyawan berharap manajemen dapat menyeimbangkan efisiensi biaya dengan kesejahteraan pekerja agar tidak menimbulkan ketidakpastian yang berkelanjutan.

Tag:  #geger #karyawan #google #tuntut #kejelasan #keamanan #kerja

KOMENTAR