Cemasnya Ibrahim, Menanti Istri dan Anak di Tengah Ancaman Bom Saudia Airlines
Ibrahim dan istrinya sebelum menunaikan ibadah haji. Foto diambil pada Selasa (6/5/2025).(Dok. Pribadi)
21:35
17 Juni 2025

Cemasnya Ibrahim, Menanti Istri dan Anak di Tengah Ancaman Bom Saudia Airlines

- Ibrahim (30), warga asal Bogor, Jawa Barat terkejut saat istrinya, K (40) tiba-tiba mengirimkan pesan lewat aplikasi Whatsapp. Padahal, seharusnya ponsel istrinya tak ada sinyal.

"Pesawat trouble," tulis K kepada Ibrahim sekitar pukul 10.45 WIB. 

K adalah salah satu dari 442 penumpang pesawat Saudia Airlines SV 5276 rute Jeddah-Jakarta. K di dalam pesawat bersama anaknya, RAM (18) bersama rombongan haji Kloter 12 JKS.

Pesawat Saudi Airlines yang ditumpangi istri dan anak Ibrahim dijadwalkan mendarat di Bandara Soekarno Hatta pukul 11.00 WIB. Namun, pesawat justru berada di Bandara Kualanamu saat pesan sang istri masuk ke ponsel miliknya.

"Awal mula saya kaget istri Whatsapp saya sebelum pesawat landing sesuai jadwal. Tahu-tahu bilang pesawat trouble," kata Ibrahim kepada Kompas.com, Selasa (17/6/2025) sore.

Penumpang Saudia Airlines dievakuasi keluar dari pesawat di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara setelah mendapat ancaman bom pada Selasa (17/6/2025).Dok. Pribadi Penumpang Saudia Airlines dievakuasi keluar dari pesawat di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara setelah mendapat ancaman bom pada Selasa (17/6/2025).Pesan Whatsapp itu masuk Ibrahim sedang mengemudikan mobilnya dari kantor untuk menjemput sang istri dan anaknya pulang dari ibadah haji. Ia berencana untuk menjemput mertua untuk bersama-sama menuju Kantor Wali Kota Depok. 

"Karena JKS 12 jemputnya di kantor walikota Depok. Tapi tiba-tiba di jalan saya dapat informasi dari istri pesawatnya mendarat darurat di Kualanamu," ujar Ibrahim.

"Ya Allah. Udah landing?," ujar Ibrahim merespon pesan awal dari istrinya. 

"Emergency landing di Kualanamu," balas istri Ibrahim.

Ancaman Bom

 Mobil pemadam kebakaran berada di landasan pacu Bandara Kualanamu, Sumatera Utara setelah pesawat Saudia Airlines mendapat ancaman bom pada Selasa (17/6/2025). Mobil pemadam dilihat dari layar inflight entertainment pesawat Saudia Arabia.Dok. Pribadi Mobil pemadam kebakaran berada di landasan pacu Bandara Kualanamu, Sumatera Utara setelah pesawat Saudia Airlines mendapat ancaman bom pada Selasa (17/6/2025). Mobil pemadam dilihat dari layar inflight entertainment pesawat Saudia Arabia.

Awalnya, para penumpang tak mengetahui pesawat Saudi Airlines mendapatkan ancaman bom. 

Ibrahim mengatakan, para penumpang termasuk istrinya tak diberitahu oleh kru kabin dan kapten pesawat. 

Saat mendarat di Bandara Kualanamu, para penumpang sedang menyantap makanan. Kemudian, petugas datang dan mengimbau seluruh penumpang untuk turun.

"Dan hanya bawa handphone dan paspor. Selain itu barang lain wajib ditinggal. Kejadian apa seluruh penumpang malah enggak tau, kru pesawat dan kapten enggak mau ngasih tahu," tambah Ibrahim.

Belakangan, pesawat Saudi Airlines mengalihkan pendaratannya ke Bandara Kualanamu, Sumatera Utara karena ada ancaman bom. Ibrahim lantas mengetahui kabar ancaman bom tersebut dari pemberitaan.

"Istri saya malah tau dari saya beritanya, karena saya cari-cari (berita). Jadi saat kejadian awal, pihak maskapai diam saja saat ditanya ada apa," ungkap Ibrahim.

Mobil pemadam kebakaran berada di landasan pacu Bandara Kualanamu, Sumatera Utara setelah pesawat Saudia Airlines mendapat ancaman bom pada Selasa (17/6/2025).Dok. Pribadi Mobil pemadam kebakaran berada di landasan pacu Bandara Kualanamu, Sumatera Utara setelah pesawat Saudia Airlines mendapat ancaman bom pada Selasa (17/6/2025).Ibrahim yang cemas pun lantas menghubungi istrinya lewat video call via Whatsapp. Ia mendapatkan kabar bahwa istri dan anaknya dievakuasi ke ruang tunggu. 

Di landasan pacu, sudah ada banyak mobil pemadam kebakaran dan tim Gegana Polri yang datang. Mobil pemadam kebakaran pun bisa disaksikan lewat gambar yang ditayangkan di dalam layar inflight entertainment pesawat Saudia Airlines.

"Yang ngancam mau ngebom juga belum ketahuan ini, ancaman dari siapa," kata Ibrahim.

Kementerian Perhubungan kemudian mengonfirmasi adanya ancaman bom yang dilakukan oleh orang tak dikenal (OTK).

"Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menyampaikan bahwa
pihaknya telah menerima laporan dari PT Angkasa Pura Indonesia terkait adanya ancaman bom yang dikirimkan oleh orang yang tidak dikenal melalui surat elektronik (email) pada pukul 07.30 WIB," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa dalam keterangan resmi, Selasa siang.

Lukman mengatakan, OTK tersebut mengancam akan meledakkan pesawat Saudia Airlines SV 5276.

Langkah Penanganan

Mobil Gegana Polri diterjunkan ke Bandara Kualanamu, Sumatera Utara pada Selasa (17/6/2025) imbas ancaman bom kepada pesawat Saudia Airlines.Dok. Pribadi Mobil Gegana Polri diterjunkan ke Bandara Kualanamu, Sumatera Utara pada Selasa (17/6/2025) imbas ancaman bom kepada pesawat Saudia Airlines.PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) menjalankan prosedur kontingensi dalam penanganan ancaman keamanan dan keselamatan terhadap pesawat Saudia SV-5726.

Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Kualanamu secara bersamaan mengaktifkan Emergency Operation Center (EOC), terdiri dari unsur Komite Keamanan Bandar Udara (Airport Security Committee).

Pengaktifan EOC ini bertujuan memastikan prosedur Airport Contingency Plan berjalan baik dan sesuai ketentuan.

“Fokus utama setiap saat adalah memastikan keselamatan dan keamanan seluruh penumpang dan juga pengguna jasa bandara,” kata pejabat sementara Corporate Secretary Group Head InJourney Airports, Anak Agung Ngurah Pranajaya, dalam keterangan resmi.

Evakuasi dan tertahan di ruang tunggu bandara

Penumpang Saudia Airlines SV 5276 berada di ruang tunggu Bandara Kualanamu, Sumatera Utara setelah dievakuasi karena ada ancaman bom pada Selasa (17/6/2025).Dok. Pribadi Penumpang Saudia Airlines SV 5276 berada di ruang tunggu Bandara Kualanamu, Sumatera Utara setelah dievakuasi karena ada ancaman bom pada Selasa (17/6/2025).Para penumpang kemudian diminta turun oleh kapten pesawat Saudia Airlines. Situasi saat proses evakuasi pun diselimuti kepanikan.

"Penumpang biasa saja saat turun tidak panik dan lewat pintu utama bukan pintu darurat.
Penumpang enggak panik karena enggak tau ada ancaman bom," lanjut Ibrahim.

Di landasan pacu tak jauh dari pesawat Saudia Airlines, para penumpang terlihat berkumpul menunggu proses evakuasi. Personil pemadam kebakaran sudah bersiaga di sekitar lokasi.

Sebagian penumpang terlihat bercengkerama. Ada juga yang mengabadikan momen lewat ponsel masing-masing. 

"Rata-rata pada kebelet buang air aja sih soalnya toilet di pesawat pada di-lock semua. Toilet di-lock kan memang karena mendarat darurat," pungkas Ibrahim.

Penumpang Saudia Airlines dievakuasi keluar dari pesawat di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara setelah mendapat ancaman bom pada Selasa (17/6/2025).Dok. Pribadi Penumpang Saudia Airlines dievakuasi keluar dari pesawat di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara setelah mendapat ancaman bom pada Selasa (17/6/2025).Penumpang pun dievakuasi ke ruang tunggu Bandara Kualanamu. Para penumpang menjalani pemeriksaan oleh pihak berwenang.

Di ruang tunggu, para penumpang mendapatkan kompensasi makanan. Mereka termasuk istri Ibrahim menghabiskan waktu untuk menunggu kepastian. 

Kelanjutan penerbangan menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta pun belum jelas. Ibrahim sempat mendapatkan kabar dari istrinya bahwa penerbangan ditunda sampai besok, Rabu (18/6/2025).

"Katanya mau diinapkan ke hotel terdekat tapi belum jelas," lanjut Ibrahim.

Bisa cepat kembali

Penumpang pesawat Saudia Airlines dipindahkan ke hotel setelah tertahan di ruang tunggu Bandara Kualanamu, Sumatera Utara pada Selasa (17/6/2025) malam. Pesawat Saudia Airlines diketahui mendapat ancaman bom pada Selasa pagi.Dok. Pribadi Penumpang pesawat Saudia Airlines dipindahkan ke hotel setelah tertahan di ruang tunggu Bandara Kualanamu, Sumatera Utara pada Selasa (17/6/2025) malam. Pesawat Saudia Airlines diketahui mendapat ancaman bom pada Selasa pagi.

Ibrahim sedikit lega mendapatkan kabar bahwa para penumpang Saudia Airlines akhirnya mendapatkan penanganan lanjutan.

Sekitar pukul 19.39 WIB, istri dan anaknya dipindahkan ke hotel untuk beristirahat. Istri dan anak Ibrahim baru bisa pindah ke hotel dari bandara setelah menunggu hampir delapan jam lamanya. 

Ibrahim hanya berharap istri dan anaknya bisa cepat pulang ke rumah dengan selamat tanpa kurang apapun. Harapan itu juga ia tujukan untuk seluruh penumpang lainnya yang tergabung di JKS 12.

Selanjutnya tentunya harus ada permintaan maaf dari pihak-pihak yang terkait dengan insiden ini karena jamaah tersisa secara fisik maupun psikisnya dan waktunya yang terbuang," ujar Ibrahim.

"Bukan hanya penumpang saja yang merasakannya, keluarga yang menunggu di rumah juga merasakan hal yang sama," tambahnya.

Tag:  #cemasnya #ibrahim #menanti #istri #anak #tengah #ancaman #saudia #airlines

KOMENTAR