Berwisata ke Raja Ampat di Tengah Polemik Tambang Nikel, Amankah?
Ilustrasi Kepulauan Raja Ampat.(Dok. Kemenpar)
08:14
14 Juni 2025

Berwisata ke Raja Ampat di Tengah Polemik Tambang Nikel, Amankah?

- Berwisata ke Kepulauan Raja Ampat tentu menjadi impian para turis baik Indonesia maupun mancanegara.

Keindahan alam, keanekaragaman hayati baik di darat maupun laut, dan kekayaan budaya menjadi daya tarik wisata.

Namun, amankah berwisata ke Raja Ampat di tengah polemik tambang nikel dan penutupan wisata di Pulau Wayag?

Diketahui, Pemerintah Kabupaten Raja Ampat resmi menutup sementara akses wisatawan ke destinasi wisata populer di kawasan Pulau Wayag.

Langkah ini diambil menyusul aksi pemalangan oleh sejumlah masyarakat sebagai respons atas pencabutan Izin Usaha Pertambangan (IUP) sejumlah perusahaan tambang nikel di wilayah tersebut.

Penutupan ini diumumkan oleh Bupati Raja Ampat, Orideko Burdam, pada Kamis (12/6/2025) di Sorong.

Ia menegaskan bahwa penghentian sementara aktivitas wisata dilakukan demi menjaga keselamatan wisatawan dan mencegah terjadinya konflik.

"Saya minta supaya aktivitas wisata di Waigio Barat Kepulauan ditutup sementara," ujar Orideko dilansir dari Antara (12/6/2025).

Amankah Raja Ampat Dikunjungi?

Spot snorkeling di Pulau Kri.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Spot snorkeling di Pulau Kri.

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memastikan bahwa aktivitas pariwisata di Raja Ampat tetap berlangsung dengan aman dan terkendali.

Kemenpar menyebutkan, keamanan dan kenyamanan wisatawan adalah prioritas utama dalam pengelolaan destinasi nasional.

Kemenpar telah berkoordinasi erat dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), aparat keamanan, dan tokoh masyarakat lokal untuk memperkuat kerja sama lintas sektor dalam menjaga stabilitas dan keselamatan destinasi.

Dalam koordinasi ini, Kemendagri telah menyampaikan arahan langsung kepada Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya dan Pemerintah Kabupaten Raja Ampat untuk menjamin sinergi penuh antarlembaga dan masyarakat dalam melindungi wisatawan dari potensi gangguan.

“Kementerian Pariwisata terus memantau perkembangan situasi secara saksama dan siap mengambil langkah-langkah adaptif untuk mendukung masyarakat lokal, agar tetap menjadi pilar utama dalam pembangunan pariwisata yang berdaya tahan dan inklusif. Jadi, wisatawan tetap aman berkunjung ke Raja Ampat,” kata Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana dalam siaran pers, Jumat (12/6/2025) malam.

Widiyanti mengatakan, turis bisa mengunjugi dan mengeksplorasi keindahan pulau dan spot diving di Kepulauan Raja Ampat seperti Manta Point, Cross Wreck, Cape Kri, dan Blue Magic.

Turis menyelam di Raja Ampat, Papua Barat Daya.Dok. Kementerian Pariwisata Turis menyelam di Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Adapun Manta Point adalah salah satu spot untuk melihat hewan laut yang langka nan memesona yaitu pari manta. Di Raja Ampat, kamu bisa menemuinya hampir setiap bulan meskipun ada musim tertentu saat pari manta banyak berkumpul.

Salah satu tempat berkumpul mereka ialah spot Manta Sandy. Salah satu spot favorit tempat "nongkrong" pari manta ini memang berpasir alias sandy.

Pulau Kri berada sekitar 40 menit ditempuh dengan perahu mesin dari Pulau Waisai. Pulau Kri sendiri termasuk ke dalam wilayah Desa Yenbuba, Distrik Meos Mansar.

Karang-karang jenis soft coral tumbuh di sekitar dermaga. Di Pulau Kri, turis bisa melihat aneka ikan hias dan schooling fish. Turis juga bisa melihat karang yang berwarna-warni.

Pemerintah mengajak seluruh pemangku kepentingan, baik di pusat maupun daerah, untuk bersama-sama menjaga kelestarian dan reputasi Raja Ampat sebagai salah satu ikon pariwisata unggulan Indonesia.

"Kami ingin menghadirkan pengalaman wisata yang aman, nyaman, dan berkelas dunia, serta memperkuat posisi Raja Ampat di mata wisatawan global," kata Widiyanti.

Tag:  #berwisata #raja #ampat #tengah #polemik #tambang #nikel #amankah

KOMENTAR