



Penyebab Air India Jatuh, Diduga Tabrak kawanan Burung
Kecelakaan tragis pesawat Air India yang terjadi tak lama setelah lepas landas dari Bandara Ahmedabad, Kamis (12/6/2025, diduga kuat disebabkan oleh tabrakan dengan kawanan burung, menurut seorang mantan pilot berpengalaman.
Pesawat Boeing 787 tujuan London tersebut mengangkut 242 penumpang dan awak, dan dilaporkan jatuh sesaat setelah mengudara. Kepala polisi setempat menyatakan bahwa tidak ada korban selamat dalam insiden ini.
Saurabh Bhatnagar, seorang mantan pilot dan pengamat penerbangan, mengatakan kepada NDTV bahwa indikasi awal menunjukkan adanya multiple bird hits atau tabrakan dengan beberapa burung sekaligus.
Tabrakan dengan kawanan burung ini menyebabkan kedua mesin pesawat kehilangan daya dorong.
“Lepas landasnya tampak sempurna. Namun sebelum roda pendaratan sempat ditarik, pesawat mulai kehilangan ketinggian. Ini mengindikasikan adanya kehilangan tenaga atau daya angkat,” ujar Bhatnagar dilansir dari The Independent (12/6/2025).
Ia menambahkan bahwa rekaman video menunjukkan pesawat jatuh dengan cara yang terkontrol. Ini adalah ciri khas pesawat kehilangan mesin, tetapi masih dalam kendali pilot. Meski begitu, pesawat akhirnya tetap jatuh.
Tabrakan dengan burung, ancaman pada tahap paling rawan penerbangan
Bird strike atau tabrakan pesawat dengan burung, bukanlah hal baru di dunia penerbangan. Namun burung, terutama bila dalam kelompok besar, dapat masuk ke mesin jet dan menyebabkan kerusakan fatal.
Upaya pencegahan biasanya mencakup penggunaan lampu tambahan pada pesawat serta suara keras di area bandara untuk mengusir burung.
Lihat postingan ini di Instagram
Menurut Otoritas Penerbangan Sipil Inggris, ada 1.432 insiden tabrakan burung yang dilaporkan di Inggris pada tahun 2022.
Profesor John McDermid dari University of York menyebut bahwa kecelakaan Air India ini sangat mengejutkan karena terjadi pada ketinggian yang sangat rendah, kurang dari 200 meter dari permukaan tanah.
“Pesawat dirancang untuk tetap bisa terbang dengan satu mesin. Jadi, kegagalan dua mesin secara bersamaan pada tahap ini merupakan kejadian yang sangat jarang terjadi,” ujarnya.
Take-off dan mendarat, tahap paling rawan penerbangan
Menurut data dari International Air Transport Association (IATA), dari 1.468 kecelakaan penerbangan yang tercatat sepanjang 2024, 770 terjadi saat pendaratan dan 124 saat lepas landas. Artinya, lebih dari 60 persen kecelakaan terjadi di dua fase tersebut.
Transportation Analyst, Mary Schiavo menjelaskan bahwa landasan pacu dan sekitarnya menciptakan tekanan tinggi bagi pilot dan pengendali lalu lintas udara.
“Landasan pacu penuh tekanan. Pendaratan bahkan lebih berisiko karena pilihan untuk bereaksi jauh lebih terbatas dibanding saat lepas landas,” jelas Schiavo.
Untuk mengurangi risiko, ada aturan sterile cockpit sejak 1981. Aturan ini melarang percakapan atau aktivitas tidak penting di bawah 3.000 meter agar pilot dapat sepenuhnya fokus pada operasi penerbangan.
Masih tunggu hasil investigasi lengkap
Investigasi resmi atas kecelakaan ini akan dilakukan oleh Aircraft Accident Investigation Bureau India dan kemungkinan akan melibatkan Air Accidents Investigation Branch Inggris, mengingat adanya warga negara Inggris di dalam pesawat.
Petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan api di lokasi jatuhnya pesawat Air India Boeing 787-8 Dreamliner di kawasan permukiman dekat bandara di Ahmedabad, Kamis (12/6/2025).
Meski menunggu hasil investigasi lengkap, dugaan tabrakan burung ganda menjadi sorotan awal karena implikasinya yang serius terhadap keselamatan penerbangan komersial, terutama di fase lepas landas yang memang dikenal sebagai titik paling kritis.
“Saat pesawat mulai lepas landas, semuanya harus sempurna, kecepatan, arah, sistem, dan komunikasi. Sedikit gangguan bisa berujung fatal,” kata Dennis Tajer, juru bicara Allied Pilots Association dilansir dari CNN.
Meski insiden seperti ini jarang terjadi, kasus ini kembali menegaskan pentingnya fokus industri penerbangan pada keselamatan saat take-off dan landing, serta perlunya langkah-langkah antisipatif yang lebih ketat terhadap ancaman seperti bird strike.
Tag: #penyebab #india #jatuh #diduga #tabrak #kawanan #burung