Ada Wabah Pneumonia, Simpan Kontak Darurat Saat Liburan ke Jepang
Pneumonia bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih serius jika tubuh lemah.(Freepik/benzoix)
19:07
6 Februari 2025

Ada Wabah Pneumonia, Simpan Kontak Darurat Saat Liburan ke Jepang

Wabah pneumonia di Jepang menjadi perhatian dunia setelah aktris Taiwan Barbie Hsu dikabarkan meninggal karena pneumonia saat liburan ke Jepang.

Bahkan, kasus ini juga disorot di Indonesia setelah presenter Fenita Arie dikabarkan sempat mengalami pneumonia setelah pulang liburan dari Jepang pada 10 Januari 2025.

Melihat hal ini, pakar kesehatan pernapasan di Hong Kong menyarankan agar turis menyimpan kontak darurat setempat jika hendak bepergian ke daerah yang sedang mengalami lonjakan kasus flu.

Tidak hanya itu, turis juga disarankan untuk suntik vaksin flu setidaknya dua minggu sebelum keberangkatan, supaya memberikan waktu bagi antibodi untuk berkembang.

Guna mencegah terjangkit flu, turis diminta mengenakan masker di area ramai, menjaga kebersihan tangan saat mengunjungi negara dengan kondisi flu yang sedang mewabah, hingga membeli asuransi perjalanan sebelum bepergian.

Ilustrasi penumpang pesawat mengenakan masker.FREEPIK/RAWPIXEL.COM Ilustrasi penumpang pesawat mengenakan masker.

Kendati demikian, pakar medis meminta agar turis yang sedang dalam kondisi kesehatan kronis untuk menunda perjalanan ke daerah yang sedang mengalami lonjakan kasus flu.

"Pasien berisiko tinggi sebaiknya mempertimbangkan untuk menunda perjalanan mereka jika tujuan wisata sedang menghadapi wabah influenza yang serius," kata Dr. Leung Chi-chiu, spesialis pengobatan pernapasan, dikutip dari laman VN Express, Kamis (6/2/2025).

Ia juga mengingatkan bahwa turis yang sudah punya catatan medis sebelumnya, memungkinkan untuk terkena komplikasi serius jika terserang flu.

Menambahkan dari laman VN Express, dokter di Thailand pun juga menyarankan agar warganya mempertimbangkan kembali rencana perjalanan ke Jepang saat ini.

Dr. Jade Boonyawongwiroj, asisten direktur Rumah Sakit Maharat Nakhon Ratchasima, menggambarkan wabah influenza di Jepang saat ini berada di level "parah", dengan rata-rata 66.132 kasus baru dilaporkan setiap hari selama 144 hari terakhir.

Ia menekankan beberapa daerah di Tokyo memiliki tingkat infeksi yang tinggi, dengan beberapa rumah sakit menolak menerima pasien kecuali mereka dalam kondisi serius.

Institut Penyakit Menular Nasional Jepang memperkirakan bahwa dari 2 September 2024 hingga 26 Januari 2025, negara tersebut mencatat sekitar 9,52 juta kasus flu, menurut data yang dirilis pada 31 Januari.

Melansir dari laman Telegraph, wabah pneumonia di Jepang dilaporkan sudah disoroti sejak akhir 2024 lalu, yang mana dinilai sebagai wabah pneumonia terburuk yang terjadi selama lebih dari 20 tahun.

Pada akhir 2024 tercatat hampir 6.000 kasus pneumonia mikoplasma, jumlah tersebut meningkat lebih dari 10 kali lipat dibanding tahun sebelumnya.

Juga, merupakan jumlah tertinggi sejak pencatatan dimulai pada 1999.

Guna memerangi penyebaran penyakit ini, para ahli dari lima asosiasi medis Jepang menganjurkan untuk memakai masker kembali dan meningkatkan ventilasi dalam ruangan.

"Masyarakat harus cermat dalam mengambil tindakan pencegahan dasar untuk menghentikan penyebaran penyakit, seperti memakai masker dan mencuci tangan,” kata Mukae Hiroshi, Profesor di Universitas Nagasaki dan anggota Masyarakat Pernapasan Jepang, dikutip Kamis (6/2/2025).

Editor: Suci Wulandari Putri Chaniago

Tag:  #wabah #pneumonia #simpan #kontak #daruratsaat #liburan #jepang

KOMENTAR