Sajak Sedang Apa
SEDANG APA
Sedang apa kau ketika tentara zionis
mencabik kedamaian Gaza dengan runcing
cakar-cakar berlumur racun kebencian
sedang apa kau ketika bom-bom zionis
menyalak liar, memuingkan rumah sakit,
gedung sekolah, dan barak pengungsian
sedang apa kau ketika mitraliur zionis
menguras darah dan air mata
mencabuti puluhan ribu nyawa
bocah dan wanita tak berdosa
sedang apa kau ketika rakyat Gaza
tenggelam dalam kubang derita
tanpa ujung
sedang apa kau!
bisa jadi ketika Gaza remuk sekujur
ketika zionis mencampakkan kemanusiaan Palestina
kau sedang asyik kongkow di McDonalds, Starbucks,
KFC, Dunkin Donut, dan Burger King
menikmati kelaparan dan dahaga
wanita dan anak-anak Gaza
sedang apa kau sebenarnya
ah tidak, aku tak ke mana-mana
aku di rumah saja
menyeduh kopi tubruk dengan air mata
lalu kubelah semangka jadi dua
bendera Palestina berkibar
di sana.
2024, The Sunrise of Java
-
TAMAN SURGA GAZA
Merbak taman surga
menguar dari tanah Gaza
ribuan aneka bunga
bermekaran di pusara
puluhan ribu ibu
dan anak tak berdosa
bersama para suhada
mereka berkalang tanah
tubuhnya bersimbah darah
dikoyak mesin pembunuh
zionis
wangi bunga taman surga Gaza
leleh dalam untaian doa lalu
luruh bersama air mata
2024, The Sunrise of Java
-
KAKI OSAMA
Namanya lumayan panjang:
Osama Muhammad Abu Mustafa
lebih panjang dari
kaki kirinya
misil zionis telah mencuri
kaki kirinya saat ia asyik memainkan
bola butut di sejengkal tanah berdebu
tak jauh dari deretan gedung yang
kehilangan bentuk
Osama tak bisa bermain bola lagi
mimpinya menjadi Cristiano Ronaldo Palestina
terkubur bersama masa depan suram tanah
kelahirannya
2024, The Sunrise of Java
-
PRAJURIT SEJATI
Tahukah kamu gerangan
siapa prajurit sejati
prajurit sejati perang
melawan prajurit
prajurit sejati pantang
mengokang senjata
kepada anak-anak
dan wanita
2024, The Sunrise of Java
SAMSUDIN ADLAWI, lahir pada 1970 di Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia. Buku puisinya yang telah terbit: Jarang Goyang (2009), Haiku Sunrise of Java (2011), Selingkar Pedang Jalan Pulang (2018), dan Ribang Kala Aksa (2020), Rahim Suci Bunda Sri Tanjung (2022).