Sajak Hujan Senangtiasa
ILUSTRASI (BUDIONO/JAWA POS)
15:40
10 Maret 2024

Sajak Hujan Senangtiasa

Hujan Senangtiasa


jika hujan dikatakan sangsi

bagaimanakah hujan yang pasti?


jika hujan dikatakan separuh hati

bagaimanakah hujan yang sepenuh hati?


jika hujan dikatakan ada dan tiada

bagaimanakah hujan yang nyata?


hujan tiada pernah malu-malu

kita yang senantiasa mau tak mau


hujan senantiasa sukarela

kita yang senantiasa sukasangka


hujan senangtiasa

kita senangmurka


2021

---

Bulir Hujan


masuk ke sebulir hujan

seperti masuk ke rimbun hutan

hutan yang bening

hutan yang hening


masuk ke sebulir hujan

seperti masuk ke dada telaga

telaga yang bidang

telaga yang tenang


masuk ke sebulir hujan

seperti pergi ke sebuah liburan

liburan yang menyenangkan

liburan yang mengenyangkan


masuk ke sebulir hujan

seperti merasuk ke khusyuk sembahyang

sembahyang yang menyadarkan

sembahyang yang menyandarkan


2020

---

Sakaratul Sebulir Hujan


sesampai ia di ujung daun

tercapai sudah seluruh keinginannya


perjalanannya sejak akar terendah

sampai awan penghabisan


pengalamannya sejak buaian tanah

sampai buraian langit-raya


ia tak pernah tahu akan berakhir di waktu mana

ia tak pernah tahu berakhir di cara bagaimana


ia cuma mengerti tiap yang pergi bakal kembali

ia cuma mengerti tiap yang koloni berakhir sendiri


maka sesaat setelah jatuh ke pohon rimbun

ia rayakan sukacita


maka sesaat setelah bergulir ke ujung daun

ia siapkan kematian yang sederhana


dalam ajalnya yang tinggal sekali tetes lagi saja

sabda tetas-menetes dari bibirnya


rute keberangkatan tak lebih dari gambar panah

yang melingkar ke arah semula


2021

---

HASAN AL BANNA, Lahir di Padangsidimpuan dan kini tinggaldi Medan. Bekerja sebagai pengkaji bahasadi Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara. Buku puisinya yang bertajuk Kopi dan Kepo masuk tiga besar buku Sastra Pilihan Tempo 2023.

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #sajak #hujan #senangtiasa

KOMENTAR