Sajak: Aku, Pemimpi
ILUSTRASI. (BUDIONO/JAWA POS)
15:24
14 April 2025

Sajak: Aku, Pemimpi

Aku, Pemimpi

 


Aku, perapal jalan

menguntai kerikil-kerikil kehidupan

menjadi tasbih persembahan padaMu

 


Aku, penderes awan

menyulam benang-benang hujan

menjadi penyuci tubuh dan ruh menghadapMu

 


Aku, pendedah tanah

mengulum doa pada rasa takjub

sujud kepadaMu

 


Aku, penyimak langit

menghitung bintang-bintang

degup dan nafas bergandengan

mengantar tubuh luruh kepadaMu

 


Aku, penyamak angin

menjahit musim sepanjang umur

menjadi permadai terbang kepadaMu

aku, penenun waktu

menjalin siang dan malam

menjadi bentangan jalan menujuMu

 


Aku, pemasak api

menanak gemuruh dada dan keningku

menjadi aroma wangi kesadaran atasMu

 


Aku, penjaring cahaya

memintal sulur-sulur benangnya

menjadi kafan tubuhku berpulang padaMu

 


Aku, pemimpi

melukis alam pada syair-syair pemujaan

menjadi pertapaan senja yang mewujudkan malamku memelukMu. 


Damarsi, 03042025

 

Aku Adalah

 


Aku, matematika

menabur angka menyemai formula

pada riuhnya dunia kukirimkan gaya pada fisika

yang membuat fakta dari tiap lintasan yang digambar para tekhnika;

dan buruh batu, besi, kayu, pasir juga

tak ketinggalan penjaja makanan turut andil

mewujudkan bentuk bidang dan ruangnya

termasuk ibu rumah tangga yang pandai-pandai mengelola

mana sama dengan, kurang dari, lebih dari

dalam menjaga setiap emosi

demi keseimbangan peradaban

yang sedang dibangun bersama-sama

 


Aku, petani

membuat petak-petak sawah seperti yang diajarkan matematika

setidaknya kurang bagi tambah kali harus fasih juga

untuk menyemai benih, menanam dan menumbuhkannya menjadi panen bagi semesta

buah-buah dari pucuk daun, daun-daun dari ujung ranting, ranting-ranting dari ketiak batang, batang-batang yang ditopang akar-akar, akar-akar yang terus menyusu air kehidupan

darinya biologi membuat teori bersama fisika, kimia dan ahli lainnya bergandengan mengulik misteri

lalu,

Aku akademisi mencatatatnya sebagai hasil meneliti, dan;

Seniman mematrinya dalam ukiran, dalam gambar, tenun dan lukisan.

Lukisan para penyair yang mendedah jiwa dan pikir melalui kata-kata ranum

untuk lekat-lekat diminum saripatinya

agar sampai di hamparan cahaya,

Cahaya-cahaya yang dibawa Agama dan Spiritual

yang menjadikan momen tiada bayangan

tiada siapapun kecuali Dia.

 

Damarsi, 06042025

 


Labirin

 


Deskripsi yang tak pernah padam tentang labirin yang terus menari di hadapan

tentang gua persembunyian

yang sesekali menawarkan sunyi

dari amukan badai atau anjing liar yang mengintai

tentang puncak-puncak bilah perbukitan

yang meminta dimasuki keloknya,

tentang ketiak lembah, curam dinding cadasnya yang licin dan ganas,

tentang ceruk diantara pohon-pohon yang tersusun meninggi bagai ranting cemara runcing ke atas

namun ia runcing ke dalamnya

dan mengapit sempit tebing

 


Labirin yang meminta mataku untuk mengintip keluar

lewat celah-celah dedaunan

kalau-kalau mungkin

dinding labirin ini bisa segera dirobohkan

lalu kutemui kuda gagah yang merumput di hadapan

 


Namun tidak, aku masih di dalam labirin

tintaku habis untuk menggambarnya hingga darahku menjadi gantinya

sebuah deskripsi panjang untuk sampai pada jalan keluar

menatap luasan yang membentang sempurna

akankah sampai sebelum darah menetes yang terakhir kalinya?

 


Damarsi, 19032025

---

PUTRI N.P , Penulis yang tinggal di Sidoarjo

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #sajak #pemimpi

KOMENTAR