Mulai Diterapkan di Bidang Pendidikan, OpenAI dan ASU Umumkan Kemitraan Strategis
Ilustrasi: AI mulai diterapkan untuk dunia pendidikan. (OpenExO).
10:32
19 Februari 2024

Mulai Diterapkan di Bidang Pendidikan, OpenAI dan ASU Umumkan Kemitraan Strategis

OpenAI dan Arizona State University (ASU) dilaporkan telah membentuk kemitraan inovatif untuk mengintegrasikan ChatGPT Enterprise OpenAI, yang mencakup akses ke GPT-4, ke dalam program pendidikan universitas. Kolaborasi ini bertujuan untuk merevolusi pengalaman belajar siswa dengan memanfaatkan kekuatan kecerdasan buatan.    Arizona State University di Amerika Serikat mengumumkan telah menjadi Universitas pertama yang bekerja sama dengan OpenAI. Kerjasama ini akan memperkenalkan fungsi-fungsi lanjutan ChatGPT Enterprise Edition kepada universitas.    Hal ini akan memungkinkan pengajar dan staf untuk mengeksplorasi potensi AI untuk meningkatkan pengajaran, pembelajaran, dan penemuan, sekaligus memastikan privasi dan keamanan termutakhir.  

  Kolaborasi OpenAI dengan ASU menandai pertama kalinya perusahaan AI tersebut bermitra dengan institusi pendidikan tinggi. Kemitraan ini telah berjalan setidaknya selama enam bulan.    Dengan kemitraan ini, OpenAI akan memberikan ASU akses penuh ke ChatGPT Enterprise. Kepala sekolah, Michael M. Crow, mengatakan sekolah sangat optimis dengan AI generatif. Platform tersebut diyakini dapat menjadi alat untuk membantu siswa belajar lebih cepat dan memahami mata pelajaran secara lebih menyeluruh, dan mereka memiliki potensi yang luar biasa.   Mulai bulan Februari tahun ini, pengajar dan staf Arizona State University akan menerima akses penuh ke ChatGPT Enterprise Edition. Platform yang akan fokus pada tiga bidang, yakni meningkatkan tingkat keberhasilan siswa, membuka jalan baru untuk penelitian inovatif, dan menyederhanakan proses organisasi.  

  Lev Gonick, kepala informasi sekolah, mengatakan bahwa sekolah akan menciptakan guru pribadi untuk siswa. Ia juga mengatakan bahwa sekolah akan menggunakan ChatGPT dalam pengajaran Kelas Komposisi Mahasiswa Baru.    Kedua pihak mengumumkan dalam pernyataan bahwa setiap instruksi yang dimasukkan oleh sekolah ke ChatGPT aman. OpenAI mengatakan bahwa mereka tidak akan menggunakan data tersebut untuk melatih model terbarunya.   Menurut laporan sebelumnya, chief operating officer OpenAI mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg awal bulan ini bahwa ChatGPT Enterprise Edition sudah memiliki 150.000 pengguna. OpenAI meluncurkan layanan ChatGPT Enterprise Edition pada akhir Agustus tahun lalu. Layanan ini diklaim dirancang khusus untuk perusahaan besar dan mendukung akses tak terbatas ke sistem titik GPT-4 dan API.  

  ASU berencana memanfaatkan kemampuan ChatGPT Enterprise untuk membangun tutor AI yang dipersonalisasi bagi siswa, tidak hanya untuk kursus tertentu tetapi juga untuk topik studi. Universitas ini juga bertujuan untuk menggunakan teknologi tersebut untuk membuat avatar AI guna membantu mahasiswa dalam studi mereka, khususnya dalam mata pelajaran STEM, yang sangat penting bagi pendidikan tinggi.   Integrasi ChatGPT Enterprise ke dalam program pendidikan ASU juga menjanjikan peningkatan keberhasilan siswa. Hal ini juga dapat mendorong penelitian inovatif dan menyederhanakan proses kelembagaan.    Dengan memanfaatkan kekuatan AI, ASU berupaya memberikan dukungan yang dipersonalisasi kepada mahasiswa. Hal ini juga berupaya untuk memfasilitasi pemahaman yang lebih mendalam tentang mata pelajaran akademis.  

  Salah satu dampak paling signifikan dari GPT-4 di universitas adalah kemampuannya untuk membantu siswa dalam menjawab pertanyaan ujian yang kompleks, merangkum makalah penelitian, dan bahkan menghasilkan makalah konferensi secara keseluruhan.    Hal ini berpotensi merevolusi cara siswa belajar dan terlibat dengan materi pelajaran. Hal ini karena mereka dapat mengandalkan GPT-4 untuk memberikan wawasan dan panduan mengenai berbagai topik.   Namun penggunaan GPT-4 di universitas juga menimbulkan kekhawatiran mengenai integritas akademik. Beberapa universitas telah melarang ChatGPT di kampus karena risiko mahasiswa menggunakan AI untuk menulis esai atau menyelesaikan ujian.   

  Karena GPT-4 lebih maju daripada ChatGPT, universitas harus menetapkan kebijakan dan pedoman. Hal ini untuk memastikan bahwa siswa menggunakan teknologi secara etis dan bertanggung jawab.   Potensi dampak lain dari GPT-4 di universitas adalah evaluasi ulang penilaian tradisional. Kemampuan GPT-4 untuk lulus ujian populer, seperti ujian pengacara dan Tes Masuk Sekolah Hukum, menyoroti perlunya sistem pendidikan tinggi untuk mempertimbangkan kembali ketergantungannya pada pendidikan berbasis tes.   

  Hal ini dapat mengarah pada pengembangan metode penilaian alternatif yang memprioritaskan pembelajaran dan pengembangan, seperti pendidikan berbasis kompetensi.   Kendati demikian, kemitraan antara OpenAI dan ASU mewakili langkah signifikan menuju penerapan AI secara luas di pendidikan tinggi. Pendekatan ASU yang berwawasan ke depan dalam mengintegrasikan AI ke dalam inisiatif pendidikannya mencerminkan komitmen untuk memanfaatkan teknologi mutakhir untuk meningkatkan pengalaman belajar bagi para siswanya. 

Editor: Banu Adikara

Tag:  #mulai #diterapkan #bidang #pendidikan #openai #umumkan #kemitraan #strategis

KOMENTAR