Mengenang Internet Explorer, Browser Legend yang Dulu Populer Hingga Pensiun Dini
Ilustrasi logo internet explorer(versionmuseum)
13:12
21 Desember 2025

Mengenang Internet Explorer, Browser Legend yang Dulu Populer Hingga Pensiun Dini

- Internet Explorer pernah menjadi ikon web generasi awal, browser yang menemani jutaan pengguna menjelajahi dunia internet ketika koneksi masih mengandalkan dial-up dan laman web tampil sederhana.

Kehadirannya dulu begitu dominan, bahkan menjadi pintu utama menuju internet di era 2000-an. Namun seiring pesatnya perkembangan teknologi, meningkatnya standar keamanan, serta munculnya browser modern yang lebih cepat dan efisien, Internet Explorer perlahan kehilangan panggungnya.

Pada akhirnya, Microsoft resmi mengakhiri perjalanan panjang sang legenda dengan menghentikan dukungan dan memensiunkan Internet Explorer lebih cepat dari yang banyak orang prediksi.

Kini, Internet Explorer tinggal kenangan, namun jejaknya tetap melekat sebagai salah satu perintis penting dalam sejarah peramban web. Selengkapnya berikut ini perjalanan Internet Explorer

Dari penguasa web hingga pensiun dini

Internet Explorer (IE) adalah salah satu nama paling ikonik dalam sejarah web. Dirilis pertama kali pada 1995 sebagai bagian dari Windows 95, IE hadir ketika akses internet sedang tumbuh pesat dan jumlah pengguna komputer meningkat.

Microsoft saat itu membeli lisensi teknologi dari browser Mosaic milik Spyglass, lalu membangunnya menjadi Internet Explorer yang menjadi pintu masuk utama jutaan orang ke dunia maya.

Pada era akhir 1990-an, Internet Explorer menjadi lawan utama Netscape Navigator. Strategi Microsoft mengintegrasikan IE langsung ke sistem operasi Windows membuat browser ini cepat menyebar dan menguasai pasar.

Menjelang tahun 2001–2005, IE mencapai puncak kejayaannya dengan pangsa pasar hingga 90 persen. Angka ini hampir mustahil dikalahkan di zamannya.

IE 6 yang hadir bersama Windows XP dianggap sebagai tonggak kejayaan terbesar. Browser ini membawa fitur kontrol konten, resize gambar otomatis, integrasi dengan Windows Messenger, dan standar baru untuk menjelajah web. Pada era itu, Internet Explorer bukan sekadar browser, tetapi simbol dominasi Microsoft dalam dunia komputasi.

Masalah kamanan, Firefox, Chrome dan era mobile

Namun, kejayaan IE tidak bertahan lama. Internet berkembang cepat, situs semakin kompleks, dan standar keamanan meningkat. IE 6 justru banyak dikritik karena sangat rentan terhadap malware dan exploit keamanan, membuat banyak pengguna beralih ke opsi yang lebih aman.

Kemunculan Mozilla Firefox (2002) menjadi pukulan pertama. Firefox membawa DNA Netscape, tampil ringan, terbuka, dan lebih gesit. Pada 2005, Firefox sudah merebut 10 persen pasar.

Namun yang benar-benar “menghancurkan” IE adalah Google Chrome. Diluncurkan pada 2008, Chrome menawarkan kecepatan, kesederhanaan, dukungan web modern, serta integrasi kuat dengan layanan Google.

Lalu datang era smartphone yang menjadi pukulan terakhir. Ketika Safari terpasang otomatis di iPhone dan Chrome berkuasa di Android, akses internet bergeser dari desktop ke mobile.

Pada 2016, StatCounter mencatat untuk pertama kalinya penggunaan internet mobile menyalip desktop. Pada saat yang sama, Chrome menguasai lebih dari 60 persen pangsa pasar. Internet Explorer dan Edge jika digabung pun kalah dari Firefox. Posisi IE benar-benar runtuh.

Pensiun dini setelah 27 tahun

Microsoft sebenarnya sudah memberi sinyal sejak lama bahwa IE akan pensiun. Pada 17 Agustus 2021, browser ini berhenti mendapat dukungan Microsoft 365.

Puncaknya, pada 15 Juni 2022, Microsoft resmi menghentikan dukungan penuh dan mengakhiri perjalanan IE di versi terakhirnya, Internet Explorer 11. Artinya, tidak ada pembaruan fitur maupun keamanan lagi. Jika masih ingin bertahan di ekosistem Microsoft, pengguna diarahkan ke Microsoft Edge yang hadir sejak 2015.

Meski begitu, Microsoft tetap menyediakan “IE mode” di Edge untuk kebutuhan kompatibilitas aplikasi lama dan akses sistem enterprise. Namun secara komersial, IE telah benar-benar ditutup sebagai browser publik.

Dibanding browser seangkatannya, siapa yang masih bertahan?

Kepergian Internet Explorer terasa ironis ketika melihat browser sezamannya yang masih hidup:

  • Opera: Rilis sejak 1995. Opera seumuran dengan IE dan masih aktif hingga saat ini. Walau tidak populer seperti dulu dan kalah jauh dari Chrome, Opera tetap punya basis loyal dan inovasi UI yang khas.
  • Mozilla Firefox: Mulai berkembang dari kode Netscape dan masih menjadi alternatif utama selain Chrome dan Safari. Fokus pada privasi membuatnya tetap relevan.
  • Safari: Tidak hanya bertahan, tetapi menjadi browser default di iPhone dan Mac, menjadikan Safari salah satu browser terbesar kedua di dunia setelah Chrome.

Warisan Internet Explorer

Meski masa pensiunnya tiba lebih cepat dibanding para pesaing seangkatannya, Internet Explorer tetap meninggalkan warisan besar.

Ia membentuk pengalaman menjelajah web generasi pertama pengguna internet, menjadi bagian integral selama lebih dari dua dekade. 

IE juga ikut membentuk standar antarmuka web, menjadi inspirasi bagi browser modern, dan membuka jalan bagi Microsoft Edge yang kini bersaing dengan Safari, Firefox, dan Chrome.

Dapatkan update berita teknologi dan gadget pilihan setiap hari. Mari bergabung di Kanal WhatsApp KompasTekno.

Caranya klik link https://whatsapp.com/channel/0029VaCVYKk89ine5YSjZh1a. Anda harus install aplikasi WhatsApp terlebih dulu di ponsel.

Tag:  #mengenang #internet #explorer #browser #legend #yang #dulu #populer #hingga #pensiun #dini

KOMENTAR