Windows 10 Pensiun Tahun Ini, Microsoft Beri Opsi Tambahan Waktu
Ilustrasi menu Start untuk mulai mematikan update otomatis di Windows 10.(Istimewa)
12:36
29 Juni 2025

Windows 10 Pensiun Tahun Ini, Microsoft Beri Opsi Tambahan Waktu

- Microsoft mengumumkan opsi tambahan bagi pengguna yang masih ingin menggunakan sistem operasi Windows 10, walau bakal disetop dukungannya per 14 Oktober 2025 nanti.

Sekitar akhir tahun lalu, perusahaan teknologi ini menyatakan bahwa pengguna perlu memakai program Extended Security Update (ESU) dari Microsoft seharga 30 dollar Amerika Serikat (sekitar Rp 489.382) per PC, bila ingin menggunakan Windows 10 setelah Oktober 2025 mendatang. 

Program itu memungkinkan pengguna mendapat dukungan keamanan ekstra selama satu tahun, usai dukungan Windows 10 disetop, atau sampai 13 Oktober 2026.

Nah, sekarang Microsoft merilis alternatif lain bagi pengguna yang mungkin enggan membayar program ESU di atas.

Alternatifnya yaitu pengguna perlu mengaktifkan pencadangan (backup) cloud atau Windows Backup, dan menghubungkannya ke akun OneDrive. Microsoft mengatakan akan menambah update keamanan selama setahun bagi pengguna yang mengaktifkan Windows Backup.

Namun, OneDrive hanya menyediakan kapasitas gratis 5 GB saja per pengguna untuk backup.

Artinya, bila data yang perlu dicadangkan lebih dari itu, khususnya data yang disimpan secara lokal pada folder Documents, pengguna perlu membeli kapasitas tambahan agar Windows Backup bisa berfungsi sepenuhnya.

Di Indonesia, harga OneDrive dengan kapasitas 100 GB dibanderol Rp 31.999 per bulan atau Rp 319.989 per tahun.

Tersedia pula alternatif lainnya yaitu dengan menukar 1.000 poin Microsoft Rewards. Dengan begitu, pengguna bisa mendapatkan pembaruan keamanan ekstra selama satu tahun.

Untuk mendapatkan Microsoft Rewards, pengguna bisa melakukan pembelian dengan akun Microsoft atau melakukan penelusuran lewat mesin pencari buatan Microsoft, Bing.

Rincian cara mendapatkan Microsoft Rewards bisa dilihat pada laman berikut ini.

Dengan demikian, kini ada total tiga opsi yang memungkinkan pengguna memakai Windows 10 hingga Oktober 2026, meliputi program ESU, Windows Backup, dan Microsoft Rewards.

Menurut Microsoft, program ekstensi Windows 10 itu akan tersedia mulai Juli 2025. 

"Setelah Anda memilih opsi dan mengikuti langkah-langkahnya, PC Anda akan secara otomatis terdaftar," ujar Yusuf Mehdi, Executive Vice President, Consumer Chief Marketing Officer dikutip KompasTekno dari Microsoft Experience Blog, Rabu (25/6/2025).

Windows 10 Masih banyak dipakai meski segera pensiun

Dukungan untuk sistem operasi (OS) Windows 10 akan disetop Microsoft pada Oktober 2025. Artinya pembaruan untuk OS komputer desktop atau laptop ini, hanya akan tersedia sampai empat bulan lagi.

Walau segera disetop, sistem operasi ini tampaknya masih menjadi OS favorit karena masih terpasang di sebagian besar PC Windows di dunia. Persentase penggunaannya juga melebihi OS Windows lain termasuk Windows 11 yang lebih baru.

Menurut data global dari StatCounter, Windows 10 dipakai di sekitar 53,19 persen perangkat berbasis Windows. Data ini dihimpun per Mei 2025. 

Jumlah tersebut turun dibanding Desember 2024 sebesar 62 persen. Meski demikian, jumlahnya masih lebih tinggi dibanding Windows 11.

Grafik yang ditampilkan StatCounter pada Desember 2024 juga menunjukkan adanya kenaikan persentase pangsa pasar Windows 10 pada akhir tahun lalu. 

Sementara Windows 11 yang rilis pada tahun 2021, hanya dipakai di sekitar 34 persen perangkat berbasis Windows, di seluruh dunia.

Windows 10 lebih populer di kalangan gamer, di mana survei platform distribusi game, Steam, menunjukkan bahwa 42 persen gamer bertahan di Windows 10.

Tingkat adopsi Windows 11 yang rendah disebabkan karena syarat perangkat yang bisa pakai OS ini cukup ketat. Microsoft mewajibkan semua perangkat Windows 11 dilengkapi keamanan Trusted Platform Module (TPM) 2.0.

TPM adalah modul chip dalam sebuah perangkat PC yang bertugas untuk melindungi berbagai data yang tersimpan di dalam komputer atau laptop dengan sistem enkripsi. 

Artinya, apabila perangkat Windows 11 dicuri, pelaku yang tidak bertanggung jawab harus membobol sistem TPM terlebih dahulu apabila ingin membajak beragam file yang ada di dalam perangkat tersebut.

Menurut Microsoft, TPM ini diperlukan untuk melindungi komputer atau laptop pengguna dengan sistem keamanan mumpuni berbasis hardware.

Komputer keluaran lama biasanya memiliki TPM versi lawas atau bahkan tidak dibekali TPM sama sekali. Sementara itu, komputer yang dirilis setelah 2016 sudah memiliki TPM 2.0, mengingat Microsoft saat itu mewajibkan semua komputer untuk dibekali TPM 2.0.

Walau dirasa ketat, Microsoft belum lama ini menegaskan ulang bahwa syarat itu tidak akan dilonggarkan. Padahal, sejumlah pengguna baru-baru ini mengalami masalah ketika mengikuti perintah pembaruan Microsoft.

Tag:  #windows #pensiun #tahun #microsoft #beri #opsi #tambahan #waktu

KOMENTAR