Jadi Animator Tak Perlu Pintar Menggambar
Salah satu adegan dari film animasi Jumbo.(Dok. Visinema Studios )
17:24
26 Juni 2025

Jadi Animator Tak Perlu Pintar Menggambar

– Dunia animasi terus berkembang mengikuti kemajuan teknologi. Kini, menjadi animator tak lagi harus jago menggambar.

Hal itu disampaikan oleh Deddy Syamsudin, Praktisi Animasi dan Deputy Edukasi AINAKI (Asosiasi Industri Animasi Indonesia), dalam talkshow bertajuk “Dari Kampus ke Studio: Meniti Karier di Industri Animasi” di MNC University, Jakarta, Rabu (25/6/2025).

“Dulu di era klasik, animator wajib bisa menggambar manual. Tapi sekarang di era digital dan automasi, animasi bisa dibuat cukup dengan kemampuan mengoperasikan software atau bahkan melalui teks perintah berbasis AI,” kata Deddy di hadapan 100 lebih peserta yang terdiri dari siswa SMK jurusan Desain Komunikasi Visual dan mahasiswa.

Menurut Deddy, perkembangan industri animasi dapat dibagi ke dalam empat era: klasik, digital, automasi, dan prompting. Di era terbaru, peran AI (artificial intelligence) membuat proses produksi animasi lebih cepat dan efisien, bahkan tanpa keterampilan menggambar tradisional.

“Yang penting, animator bisa memberi ‘nyawa’ pada karakter, bukan sekadar menggambar. Sekarang, karakter bisa dibentuk dari prompt, lalu diberi gerakan dan emosi dengan bantuan teknologi,” ujarnya.

Ia menambahkan, animator masa kini justru harus memahami elemen seperti ekspresi, gerakan tubuh, serta narasi karakter, agar mampu menciptakan karya yang menarik dan otentik.

Dedy Syamsudin, AINAKI.Dok Dedy Syamsudin, AINAKI.

Talkshow yang digelar MNC University bersama Ruang Tengah Digital Network (RTDN) dan didukung oleh Telkomsel ini juga menyoroti peluang bisnis animasi.

Deddy mencontohkan kesuksesan Disney dan Pokemon dalam mengembangkan karakter menjadi produk bernilai ekonomi, seperti lisensi, merchandise, dan taman hiburan.

Selain dari sisi produksi dan bisnis, talkshow ini juga menyoroti pentingnya infrastruktur digital. Peran teknologi digital seperti konektivitas 4G dan 5G juga disoroti sebagai kunci mendukung kerja animator dari mana saja.

Infrastruktur internet yang memadai kini memungkinkan sistem work from anywhere bagi pelaku industri animasi.

Kurnia Purwanto, Manager Corporate External Communication Telkomsel mengungkap bahwa perusahaan telekomunikasi berperan dalam memajukan industri kreatif digital.

Peran perusahaan telekomunikasi, salah satunya menghadirkan konektivitas digital, 5G dan internet cepat yang penting untuk mengunggah dan mengunduh konten HD dan live streaming.

"Telkomsel sebagai provider, ini semua mendukung percepatan teknologi kreatif digital. Dengan adanya provider teknologi, yang namanya AI, machine learning, cloud computing, itu jadi mungkin. Kita semacam enabler, kalau enggak ada pipa teknologi/internet, ini enggak akan kejadian," ujar Kurnia di kesempatan yang sama.

Ia juga mengungkap bahwa Telkomsel pun memiliki Maxstream, platform streaming yang menawarkan konten video on-demand (film, serial, tontonan lokal maupun internasional), siaran langsung hingga saluran TV, termasuk menyalurkan konten-konten animasi.

Tag:  #jadi #animator #perlu #pintar #menggambar

KOMENTAR