



TikToker Khaby Lame Ditahan Imigrasi AS, Disuruh Pulang ke Negaranya
– TikToker terkenal dunia, Khaby Lame ditahan oleh pihak Imigrase dan Bea Cukai (ICE) Amerika Serikat (AS) pada Jumat (6/6/2025), karena dituduh melanggar batas waktu tinggal visa (overstay).
Insiden ini terjadi di tengah penerapan kebijakan imigrasi yang lebih ketat di bawah Presiden Donald Trump. Banyak pihak menilai tindakan terhadap Khaby sebagai bukti nyata dari pendekatan keras pemerintah AS terhadap imigran, bahkan mereka yang berstatus selebritas global.
Menurut juru bicara ICE, dikutip KompasTekno dari APNews, Rabu (11/6/2025), Khaby yang memiliki nama asli Seringe Khabane Lame dan memegang kewarganegaraan Italia, ditahan karena tinggal di AS melebihi masa berlaku visanya. Ia diketahui pertama kali masuk ke AS pada 30 April 2025.
Setelah ditahan, Khaby akhirnya diperbolehkan meninggalkan AS secara sukarela tanpa diberi perintah deportasi resmi.
Langkah ini diambil agar ia tidak tercatat dalam daftar deportasi, yang dapat menghalangi masuknya kembali ke AS hingga sepuluh tahun ke depan.
Imbas ketegasan imigrasi Trump
Penahanan Khaby Lame terjadi di tengah pengetatan kebijakan imigrasi AS yang kembali digencarkan oleh Presiden Donald Trump.
Selama masa jabatan pertamanya (2017-2021), Trump dikenal dengan berbagai kebijakan kontroversial, seperti larangan masuk bagi warga dari negara-negara mayoritas Muslim, pemisahan keluarga migran di perbatasan, hingga penghapusan program perlindungan bagi imigran muda (DACA).
Setelah kembali menjabat pada 2025, Trump mempercepat pengesahan kebijakan imigrasi baru yang memperketat pengawasan visa dan meningkatkan frekuensi penggerebekan terhadap imigran ilegal.
Salah satu kota yang terdampak kebijakan ini adalah Los Angeles, yang belum lama ini diguncang oleh gelombang protes menyusul penggerebekan massal oleh ICE.
Kasus Khaby Lame, meskipun berprofil tinggi, menjadi bagian dari arus kebijakan yang kini tidak lagi membedakan antara selebritas dan warga biasa.
Trump telah menekankan penegakan ketat aturan visa, termasuk bagi mereka yang melebihi masa berlaku visa. Para turis yang melebihi masa berlaku visa, meski hanya sebentar, akan menghadapi konsekuensi yang lebih berat, seperti penahanan, pemeriksaan oleh ICE, dan larangan bepergian hingga 10 tahun.
Pemerintahannya telah menghidupkan kembali kebijakan “toleransi nol” yang menargetkan migran ilegal, yang berarti bahwa pelanggaran kecil sekalipun (seperti masalah administratif visa) dapat menyebabkan penahanan atau tindakan hukum.
Khaby Lame.
Trump juga telah menandatangani perintah eksekutif yang membatasi kategori visa, membatasi penerimaan pengungsi, dan meningkatkan proses verifikasi untuk turis, pelajar, dan influencer, terutama dari negara-negara yang dianggap “berisiko tinggi” atau di mana individu memiliki kewarganegaraan ganda, seperti Khaby Lame (Senegal dan Italia).
Dari TikTok ke Met Gala
Khaby Lame (25), yang lahir di Senegal dan tumbuh di Italia, dikenal luas lewat video TikTok-nya yang menunjukkan ekspresi wajah ikonik terhadap "life hack" yang rumit. Tanpa perlu bicara, Khaby justru memikat lebih dari 162 juta pengikut di platform tersebut.
Kepopulerannya membawanya menjalin kerja sama dengan merek-merek besar seperti Hugo Boss dan menjadi duta besar UNICEF pada awal tahun ini. Beberapa hari sebelum penahanannya, Khaby bahkan sempat hadir di acara bergengsi Met Gala 2025 di New York City.
Namun, kejadian di Las Vegas bisa jadi menandai babak baru dalam hubungannya dengan AS. Hingga kini, Khaby belum memberikan komentar publik terkait insiden tersebut.
Tag: #tiktoker #khaby #lame #ditahan #imigrasi #disuruh #pulang #negaranya