Bertarung Selama 48 Jam, Ratusan Gen Z Rancang Game Masa Depan lewat ‘Laboratorium’ di Surabaya
GARENA GAME JAM - Para Gen Z yang menjadi peserta Garena Game Jam 2025 di Universitas Ciputra Surabaya, Kamis (30/1/2025). Bak sebuah ‘laboratorium’, ajang Garena Game Jam diikuti oleh 130 anak muda yang bersaing dalam menciptakan game kreatif. (Istimewa) 
11:06
3 Februari 2025

Bertarung Selama 48 Jam, Ratusan Gen Z Rancang Game Masa Depan lewat ‘Laboratorium’ di Surabaya

Seperti sebuah ‘laboratorium,’ ajang Garena Game Jam berlangsung sibuk selama 48 jam. Di ajang ini, berkumpul sebanyak 130 anak muda, mayoritas Gen Z, yang terlihat fokus menatap layar laptop selagi merangkai kode demi mengubahnya menjadi visual menarik dalam game yang mereka ciptakan.

Dikejar waktu, mereka menghadapi tantangan berat melawan kantuk, mengendalikan emosi, dan menjaga kekompakan tim. Ruangan di Universitas Ciputra Surabaya pun dipenuhi suara ketikan dari laptop, gesekan kursor, diskusi intens, hingga beberapa peserta yang terlelap di lantai demi rehat sejenak.

“Capek sih, tapi seru banget! Game Jam ini memang event yang selalu kita tunggu-tunggu,” ujar Valentino Kim Fernando, mahasiswa semester 4 dari Universitas Indonesia, di sela-sela acara Garena Game Jam di Surabaya, akhir pekan lalu, Kamis (30/1/205).

Valentino terus fokus menatap layar laptopnya, memastikan setiap detail game yang tengah mereka kembangkan bersama dua rekannya tetap sesuai rencana.

Tim tersebut sudah merancang konsep game sejak beberapa minggu lalu, tetapi menyelesaikannya dalam waktu terbatas jelas bukan hal mudah. Justru di situlah tantangannya—mengejar deadline sambil memastikan game buatannya memikat para juri. 

Kolaborasi di Tengah Tekanan

GARENA GAME JAM - Valentino, Wida dan Grace, peserta Garena Game Jam 2025 yang digelar di Universitas Ciputra Surabaya, Kamis (30/1/2025). Ketiganya sedang melakukan presentasi dalam sesi check-in di hadapan tim juri Garena Game Jam (Istimewa) GARENA GAME JAM - Valentino, Wida dan Grace, peserta Garena Game Jam 2025 yang digelar di Universitas Ciputra Surabaya, Kamis (30/1/2025). Ketiganya sedang melakukan presentasi dalam sesi check-in di hadapan tim juri Garena Game Jam (Istimewa) (Istimewa)

Di Game Jam 2025, Valentino berkolaborasi dengan dua rekan. Yang pertama adalah Wida Putri Kinasih, yang bertugas menggarap desain dan grafis, sementara Valentino fokus pada coding. Satu anggota lainnya, Grace, mengurus audio serta membantu pemrograman dan aspek lainnya.

Wida pun turut membagikan pengalamannya dalam berpartisipasi di Game Jam 2025. Ini adalah pengalaman pertamanya mengerjakan proyek membangun sebuah game. 

"Aku memang suka desain dan pengembangan platform digital. Kebetulan diajak ikut karena sering ikut hackathon. Di Game Jam ini, kita coba hal baru lagi, tapi masih sejalan dengan minat aku di dunia teknologi dan komputer," ujar Wida, mahasiswa semester 4 Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

Meski hanya tidur 3-4 jam dalam dua hari, tim ini tetap berusaha menjaga ritme kerja. Mereka berbagi shift agar tugas bisa selesai tepat waktu, kala ada satu diantara mereka mengantuk atau ingin beristirahat sejenak.

Baik Wida maupun Valen sepakat bahwa gelaran Game Jam ini memberi pengalaman berharga, apalagi didukung penuh oleh kampus dan keluarga mereka. Lebih dari sekadar ajang kompetisi, mereka melihatnya sebagai langkah awal untuk sesuatu yang lebih besar.

"Siapa tahu beberapa tahun ke depan kita benar-benar bisa jadi game developer atau punya studio game sendiri. Dari sini, kita belajar banyak, mulai dari pengembangan perangkat lunak sampai konsep desain dalam satu tim," ujar Valentino.

Valentino pun menjelaskan bahwa game yang mereka ciptakan bergenre social deduction, di mana pemain berperan sebagai mata-mata dalam sebuah perusahaan yang harus memecahkan berbagai masalah pekerjaan.

"Ada elemen puzzle dan critical thinking juga, jadi pemain harus menyusun strategi dan berpikir cepat," jelasnya.

GARENAGAMEJAM3 GARENA GAME JAM - Para peserta Garena Game Jam 2025 yang digelar di Universitas Ciputra Surabaya, Kamis (30/1/2025). Para peserta mengejar tenggat waktu untuk menyelesaikan tantangan di ruangan Universitas Ciputra, Surabaya (istimewa).

Selain tantangan teknis, panitia Game Jam juga meminta peserta memasukkan unsur edukatif tanpa menghilangkan unsur game sebagai alat hiburan semata. Karena itu, tim Valentino menambahkan fitur yang semakin sulit di setiap level untuk membuat pemain semakin penasaran.

"Event ini setahun sekali, jadi harus dimanfaatkan sebaik mungkin," ujar Wida.

Demikian juga, panitia memastikan acara ini diatur dengan baik oleh agar para peserta tetap nyaman dan fokus hingga akhir.

"Di sini, kita nggak cuma bikin game, tapi juga belajar dan membuka jalan ke industri yang lebih luas," tutup Valen.

Tahun ini, Garena Game Jam mengusung tema “2 Buttons”, yang baru diumumkan saat acara dimulai. Konsep ini menantang peserta untuk menciptakan game yang sederhana secara kontrol, tetapi tetap menarik secara gameplay.

Lebih dari sekadar ajang kompetisi, Game Jam juga menjadi tempat bertemunya sesama developer muda, berbagi ide, dan membangun jaringan untuk peluang kerja sama di masa depan.

Country Head Garena Indonesia, Hans Saleh, menyebut Garena Game Jam kini menjadi ajang tahunan yang dinanti para developer game muda. 

Selain berkompetisi, mereka bisa saling terhubung dan memperluas jaringan. Acara ini juga mencerminkan komitmen jangka panjang Garena dalam mendukung pertumbuhan ekosistem industri game lokal.

“Garena bangga menjadi perusahaan game global pertama yang menghadirkan Game Jam di Indonesia sebagai wadah kompetisi dan networking bagi developer muda. Kali ini, kami membawa Garena Game Jam ke Surabaya dengan semangat yang sama, sejalan dengan komitmen kami untuk mendukung perkembangan talenta muda di industri game,” ucap Hans di sela acara Garena Game Jam 2025.

“Saya berharap acara ini dapat menginspirasi kolaborasi lintas stakeholder untuk menciptakan lebih banyak peluang dan ruang kolaborasi bagi para developer game muda di Indonesia, ” sambungnya. 

Garena Game Jam yang digelar tiap tahun menuai apresiasi dari Kementerian Ekonomi Kreatif. Pemerintah berharap, kegiatan ini bisa makin mendekatkan para talenta muda dengan ekosistem platform digital. Apalagi, Game Jam juga disebut mendapat dukungan dari institusi pendidikan tempat para peserta berasal.(*)

Editor: Anniza Kemala

Tag:  #bertarung #selama #ratusan #rancang #game #masa #depan #lewat #laboratorium #surabaya

KOMENTAR