Respons Kritik SBY, PP PBVSI Berencana Terapkan Salary Cap di Proliga 2026
Ketua Umum PP PBVSI, Imam Soedjarwo (tengah) saat ditemui di Jakarta, Selasa (17/12/2024). 
22:20
17 Desember 2024

Respons Kritik SBY, PP PBVSI Berencana Terapkan Salary Cap di Proliga 2026

- Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI) bereaksi atas kritik yang dilontarkan Pemilik Jakarta LavAni, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

SBY yang juga mantan Presiden Republik Indonesia itu sempat mengkritik PBVSI terkait menurunnya jumlah peserta Proliga di edisi 2025.

Seperti diketahui, hanya akan ada lima tim putra yang berpartisipasi di Proliga 2025.

Lima tim itu adalah Jakarta Bhayangkara Presisi, Jakarta Lavani Livin Transmedia, Palembang Bank Sumsel, Jakarta Garuda Jaya, dan Surabaya Samator.

Jumlah tersebut lebih berkurang, dibanding musim lalu karena ada tiga tim yang memutuskan absen.

Tiga itu adalah Jakarta STIN BIN, Jakarta Pertamina Pertamax dan Kudus Sukun Badak.

Kritik SBY tak lepas dari kabar yang menyebut bahwa gaji pemain asing yang cukup tinggi, sehingga berat bagi klub-klub di Indonesia.

Oleh sebab itu, Mantan Presiden berusia 70 tahun itu menyarankan PBVSI menerapkan batas maksimal gaji di Proliga.

"Saya menyarankan agar PBVSI memikirkan adanya salary cap atau batas maksimal gaji bagi pemain asing," cuit SBY dalam akun X pribadinya.

Merespons hal tersebut, Ketua Umum PP PBVSI, Imam Soedjarwo pun menyebut pihaknya sangat berterima kasih atas kritik yang diberikan SBY.

Imam mengatakan bahwa usulan salary cap itu memang sudah masuk dalam rencana PP PBVSI.

"Ini seirama karena kami sudah bikin tim untuk membuat aturan terkait masalah pemain asing dan lokal," ujar Imam, di Jakarta, Selasa (17/12/2024).

"Tidak cuma itu, nilai transfernya juga kita lagi atur, tim lagi bekerja, karena awal tahun kemarin kita sudah bikin dan akan kita terapkan pada 2026, kalau 2025 mepet. Jadi 2026 akan ada aturan baru soal salary cap ini, " tambahnya.

Imam pun optimistis jika aturan ini akan membuat kontestan Proliga akan lebih banyak dibanding edisi 2025.

Pria berusia 68 tahun itu percaya diri Klub-klub yang tak bergabung di Proliga 2025 akan turut serta di edisi berikutnya.

"Jadi jadi akan banyak tim yang main. Cost-nya jadi tidak akan terlalu tinggi, dan itu akan mempermudah tim," ujar Imam.

"Akan ada batas gaji untuk tim, dan itu tidak akan membuat satu tim unggul, dan kompetisi akan lebih semarak dan merata," jelasnya.

 

 

Editor: Hasiolan Eko P Gultom

Tag:  #respons #kritik #pbvsi #berencana #terapkan #salary #proliga #2026

KOMENTAR